Presiden Masoud Pezeshkian memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut dan mengirim menteri dalam negerinya ke lokasi kejadian, yang mengatakan upaya terus dilakukan untuk memadamkan api dan mencegahnya menyebar ke daerah lain.
Saluran berita resmi Iran menayangkan rekaman awan asap hitam dan jingga tebal mengepul di atas pelabuhan setelah ledakan terjadi, dan sebuah gedung perkantoran dengan pintu-pintu hancur dan kertas-kertas serta puing-puing berserakan di sekitarnya.
Terletak di dekat Selat Hormuz yang strategis, pelabuhan Shahid Rajaee adalah pusat peti kemas terbesar di Iran, yang menangani sebagian besar barang peti kemas negara itu, menurut media pemerintah.
Ledakan itu memecahkan jendela dalam radius beberapa kilometer dan terdengar di Qeshm, sebuah pulau 26 kilometer (16 mil) selatan pelabuhan, kata media Iran.
Kantor berita semi resmi Tasnim mengunggah rekaman orang-orang terluka tergeletak di jalan dan sedang dirawat di tengah pemandangan yang membingungkan.
Serangkaian insiden mematikan telah melanda infrastruktur energi dan industri Iran dalam beberapa tahun terakhir, dan banyak di antaranya disalahkan pada kelalaian. Insiden ini termasuk kebakaran kilang minyak, ledakan gas di tambang batu bara, dan insiden perbaikan darurat di Bandar Abbas yang menewaskan satu pekerja pada 2023.
(Rahman Asmardika)