"Yang kedua harus tidak pakai uang. Selama masih pakai uang maksudnya cash, maka ruang untuk terjadi seperti yang kamu khawatirkan tentang keterlibatan, "ormas" atau apapun, bisa terjadi," imbuhnya.
Pramono memilih untuk memperbaiki sistem perparkiran di Jakarta. Sementara untuk masalah keutungan dengan sistem yang ada akan transparan.
"Jadi kalau saya yang diperbaiki sistemnya dulu. Bahwa dalam sistem itu nanti bekerja sama dengan siapapun. Monggo-monggo aja. Tapi sistemnya sudah mengatur. Sehingga kalau kemudian ada katakanlah pembagian keuntungan dan sebagainya. Sistemnya transparan, terbuka, bisa diakses oleh siapapun," ucapnya.
(Khafid Mardiyansyah)