Inggris Kecam Serangan di Gaza, Jatuhkan Sanksi dan Hentikan Negosiasi Dagang dengan Israel

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 21 Mei 2025 10:45 WIB
Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengumumkan kecaman terhadap Israel atas serangan di Gaza. (Foto: X)
Share :

LONDON - Inggris pada Selasa, (20/5/2025) menghentikan sementara perundingan perdagangan bebas dengan Israel, memanggil duta besarnya, dan mengumumkan sanksi lebih lanjut terhadap para pemukim Tepi Barat sementara menteri luar negerinya mengecam eskalasi militer yang "mengerikan" di Gaza. Militer Israel mengumumkan dimulainya operasi baru minggu lalu dan petugas medis di Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan lebih dari 500 orang dalam delapan hari terakhir.

Israel juga telah memblokir masuknya pasokan medis, makanan dan bahan bakar ke Gaza sejak awal Maret, yang mendorong para ahli internasional untuk memperingatkan akan datangnya kelaparan, meskipun beberapa truk diizinkan masuk pada Senin, (19/5/2025).

Menteri luar negeri David Lammy mengatakan serangan itu adalah "fase baru yang gelap dalam konflik ini", menyerukan Israel untuk mengakhiri blokade bantuan dan mengecam komentar menteri keuangan Bezalel Smotrich tentang kemungkinan pembersihan dan penghancuran Gaza serta relokasi penduduknya ke negara ketiga.

"Itu ekstremisme. Itu berbahaya. Itu menjijikkan. Itu mengerikan, dan saya mengutuknya dengan sekeras-kerasnya," kata Lammy yang tampak marah kepada anggota parlemen. Dia menambahkan operasi di Gaza "tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang mendasari hubungan bilateral kita".

"Hari ini, saya mengumumkan bahwa kami telah menangguhkan negosiasi dengan pemerintah Israel ini mengenai perjanjian perdagangan bebas baru," katanya sebagaimana dilansir Reuters.

Israel mengatakan Inggris tidak memajukan pembicaraan perdagangan, yang dimulai secara resmi pada 2022 di bawah pemerintahan Inggris Konservatif sebelumnya, untuk beberapa waktu.

 

"Mandat Inggris berakhir tepat 77 tahun yang lalu," kata juru bicara kementerian luar negerinya. "Tekanan eksternal tidak akan mengalihkan Israel dari jalannya dalam mempertahankan keberadaan dan keamanannya dari musuh yang ingin menghancurkannya."

Tangguhkan Ekspor Senjata

Inggris mengatakan berkomitmen terhadap keamanan Israel dan berpendapat berhak untuk membela diri setelah serangan mematikan pada 7 Oktober 2023 oleh Hamas.

Namun, Lammy mengatakan serangan baru itu tidak akan menjamin pembebasan sandera yang tersisa dan gencatan senjata Januari telah menunjukkan jalan yang lebih baik yang harus diikuti Israel.

Sebelumnya Perdana Menteri Keir Starmer mengatakan dia "ngeri dengan eskalasi" setelah mengeluarkan pernyataan bersama dengan Prancis dan Kanada. Lammy mengatakan Inggris akan mengambil tindakan lebih lanjut jika Israel melakukan serangan militernya.

Netanyahu mengatakan negaranya terlibat dalam "perang peradaban melawan barbarisme" dan bersumpah akan "terus mempertahankan diri dengan cara yang adil hingga meraih kemenangan total."

Perang darat dan udara Israel telah menghancurkan Gaza, menggusur hampir seluruh penduduknya dan menewaskan lebih dari 53.000 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Inggris menangguhkan 30 dari 350 izin ekspor senjata dengan Israel tahun lalu karena risiko peralatan tersebut dapat digunakan dalam pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.

 

Inggris pada Selasa juga memberikan sanksi kepada sejumlah individu dan kelompok di Tepi Barat yang dikatakan telah dikaitkan dengan tindakan kekerasan terhadap warga Palestina, berdasarkan sanksi terhadap sejumlah pemukim dan organisasi pemukim yang dijatuhkan pada 2024.

Sebagian besar negara menganggap pemukiman Yahudi yang dibangun di tanah yang diduduki Israel dalam perang Timur Tengah tahun 1967 sebagai ilegal, dan perluasannya selama beberapa dekade telah menjadi salah satu masalah yang paling kontroversial.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya