JAKARTA – Inisiator Sinergi Konstruktif (Sinkos) Faizal Assegaf menyoroti situasi geopolitik dunia yang tengah memanas. Menurutnya, sikap Presiden Prabowo Subianto yang mengajak masyarakat bersatu merupakan bagian dari upaya menghadapi situasi tersebut.
“Situasi geopolitik lagi memanas dan sikap Presiden Prabowo atas nama bangsa Indonesia berada pada posisi yang mengajak masyarakat menjaga persatuan. Pada momentum ini kita gunakan sebagai seruan untuk dinamika nasional, konflik di Timur Tengah, Asia Barat, dan Asia Tengah. Maka saatnya kita sebagai anak bangsa dengan keberagaman dan kebhinekaan kita bersatu,” ujarnya, dikutip Minggu (22/6/2025).
Faizal menyampaikan hal itu dalam soft launching Sinkos dan diskusi bertajuk “Jaga NKRI” di Jalan Tebet Timur Dalam VII No. 03, Jakarta Selatan. Sejumlah tokoh hadir, di antaranya Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman.
“Dalam pertemuan tersebut, Indonesia hadir. Di sana Indonesia tengah berikhtiar terhadap dinamika konflik Iran-Israel. Meski dampaknya tidak terlalu signifikan karena Indonesia sudah mulai beralih dari ketergantungan pada energi fosil ke ketersediaan energi terbarukan di bidang solar cell, angin, dan lainnya. Sementara itu, fundamental ekonomi serta kerja sama dengan China sangat strategis sehingga menjadi penopang stabilitas ekonomi Indonesia hari ini,” ujarnya.
Menurut Faizal, masuknya propaganda politik internasional yang harus dikhawatirkan adalah potensi pertentangan sesama anak bangsa, seperti yang terjadi di Korea Selatan di mana krisis kepemimpinan berujung pada presiden yang digulingkan, kemudian Suriah dan sejumlah negara di Eropa Timur.
“Tapi kami percaya bahwa bangsa Indonesia menjadi lokomotif pencerdasan politik lewat demokrasi yang sangat bagus dan sudah teruji tangguh dalam menyikapi dinamika. Kita percaya hanya satu tagar saja: Jaga NKRI. Jangan sampai dinamika internasional menyeret kita terlalu jauh dalam jebakan geopolitik yang kontraproduktif,” katanya.
Ia meyakini pemerintahan Prabowo mampu membawa Indonesia melalui dinamika yang terjadi dengan baik. Didukung dengan semangat persatuan, Indonesia diyakini kuat dan tangguh dalam menghadapi tantangan situasi internasional. Keyakinan itulah yang membuatnya mengangkat tema diskusi “Jaga NKRI.”
“Kami juga menyoroti bahwa demokrasi membuka ruang secara konstruktif dalam pengawasan terhadap kekuasaan, baik di pemerintahan pusat maupun daerah. Tapi di tengah kepungan situasi dan begitu banyak masalah di nasional maupun internasional, maka cara pandang politik negara harus berbasis pada ideologi Pancasila, yaitu dengan hikmat kebijaksanaan yang perlu diutamakan,” imbuhnya.
Faizal pun mendukung program yang digaungkan Prabowo tentang kebutuhan ketahanan nasional dan ancaman krisis energi. Namun, ia mengingatkan bahwa kebutuhan yang tak kalah mendesak adalah agar Indonesia keluar dari jebakan konflik antargolongan dan kelompok.
“Maka perlu terobosan dan kajian untuk menawarkan ketajaman dalam rangka bersinergi secara konstruktif demi Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, mendukung program Sinkos sebagai lembaga riset, monitoring, dan advokasi. Ia berharap bisa berkolaborasi untuk memajukan bangsa Indonesia, terutama dalam program pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Saya hadir memberikan dukungan terhadap Sinkos. Nanti kita akan terus bekerja sama. Kami tunggu program-program kolaborasi ke depan,” katanya.
(Arief Setyadi )