Namun yang jelas dari penggalian selama proses survei penyelamatan diketahui struktur itu identik dengan peninggalan Hindu Buddha. Hal ini terindikasi dari bentuk batu bata hingga adanya beberapa gerabah dan keramik.
"Di sini kita belum menemukan arca, belum tahu dia apakah Siwa Hindu, apakah Wisnu, kita belum tahu, keagamaannya apa. Tapi kalau yang jelas dilihat dari ini kita menyebutnya masa Hindu Buddha, karena dia terbuat dari bata," tukasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warga dihebohkan dengan penemuan struktur bangunan diduga candi. Batu bata itu ditemukan dalam gundukan tanah yang digali sedalam kurang lebih satu meter, dengan diameter lebar 2,5 meter, pada Sabtu 7 Juni 2025 lalu.
Tampak batu bata itu ditemukan dalam ukuran yang besar - besar, dengan 10 x 20 sentimeter, dengan ketebalan 10 - 12 sentimeter. Sementara di sekitar area penggalian juga ditemukan sejumlah batu bata berserakan dengan ukuran besar.
Bahkan dari bebatuan itu ada batu andesit dengan terdapat seperti tulisan yang diukir menyerupai huruf Jawa kuno. Beberapa temuan di antaranya gerabah hingga pecahan batu bata lain juga ditemukan warga sekitar di sekitar kawasan dengan radius 500 meter.
Lokasinya berada di sekitar perkebunan jeruk Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, yang juga dinamakan warga sebagai Situs Balekambang.
(Awaludin)