Ardian mengungkap modus guru ngaji bejat itu dengan memberikan pelajaran tambahan tentang hadas laki-laki dan perempuan serta menggambar kemaluan dan menunjukkan langsung dihadapan anak di bawah umur.
"Memberikan pelajaran tambahan tentang hadas laki laki dan perempuan kemudian menggambarkan gambar kemaluan dipapan tulis, menunjukan kemaluan kepada anak korban, melakukan intimidasi terhadap anak korban dan memberikan uang sebanyak Rp10.000 sampai dengan Rp25.000," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan pengakuan pelaku sudah melakukan aksi bejatnya berulang kali dengan korban yang berbeda berjumlah 10 anak dengan rentang waktu yang berbeda-beda.
"Berdasarkan pengembangan dari keterangan Pelaku menyatakan bahwa perbuatan tersebut sudah berulang kali dilakukan dengan Korban yang berbeda (Sejumlah 10 Anak) dalam rentang waktu," jelasnya.
"Tahun 2021 (tidak ingat tanggalnya) anak ZHR dan SF. Tahun 2022 - 2023, anak KNZ, IRH dan SFR. Pertengahan tahun 2023, anak AN, AL, ALSY. Desember 2024 - Juni 2025 anak SM dan CNS. Atas laporan tersebut penyidik mendatangi ke tempat tersebut dan mengamankan pelaku serta membawanya ke Polres Metro Jakarta Selatan guna ditindak lanjuti periksa lebih lanjut," tambahnya.
(Awaludin)