BNPB Mencatat 6 Bencana Dalam 1 Hari Terakhir, Banjir hingga Kekeringan

Binti Mufarida, Jurnalis
Minggu 13 Juli 2025 15:07 WIB
Beberapa daerah di Indonesia mulai mengalami kekeringan/Foto: BNPB
Share :

JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah kejadian bencana berdampak signifikan di Indonesia. Bencana itu terjadi dalam kurun waktu satu hari (24 jam), terhitung 12-13 Juli 2025.

"Selama periode tersebut, tercatat sebanyak enam kejadian bencana baru," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resminya, Minggu (13/7/2025).

Laporan kejadian bencana pertama adalah kekeringan yang terjadi di Dusun Sejagir, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah tersebut kekurangan air bersih akibat musim kemarau.

"Sebanyak 36 KK atau 108 jiwa terdampak. Menyikapi bencana kekeringan, BPBD Kabupaten Purworejo mendistribusikan air sebanyak dua tangki atau sejumlah 10 ribu liter kepada warga di desa tersebut," kata Aam, sapaan akrab Abdul Muhari.

Kejadian bencana hidrometeorologi kering juga terjadi di Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara. Lahan seluas kurang lebih 7 hektare terbakar pada Jumat (11/7). Lahan berada di Desa Pagar Batu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba. BPBD Kabupaten Toba bersama instansi terkait segera menuju ke lokasi dan memadamkan api. Api berhasil dipadamkan pada pukul 22.30 WIB.

BPBD Kabupaten Serdang Bedagai segera meninjau dan melakukan asesmen terhadap rumah yang rusak. Korban luka-luka saat ini dirawat di RSUD Sultan Sulaiman.

"Angin kencang juga terjadi di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Angin kencang menyebabkan 73 rumah rusak dengan rincian 19 rumah rusak berat, 24 rumah rusak sedang, 23 unit rumah rusak ringan, dan 7 rumah lainnya masih dalam klasifikasi kerusakan," ujar Aam.

Selain rumah, kata Aam, angin kencang juga menyebabkan beberapa sekolah, kantor, dan masjid rusak. BPBD setempat segera berkoordinasi untuk melakukan pendataan dan penanganan darurat. Pembersihan material rumah yang rusak serta pemotongan pohon yang tumbang masih dilakukan.

Peristiwa banjir juga masih dilaporkan terjadi pada musim kemarau saat ini. Banjir merendam tiga kecamatan di Kota Palu, Sulawesi Tengah: Kecamatan Palu Barat, Kecamatan Palu Timur, dan Kecamatan Palu Selatan.

"Banjir terjadi pascahujan deras mengguyur wilayah Kota Palu sejak Sabtu (12/7). Sebanyak 111 rumah terendam dengan ketinggian muka air yang bervariasi. Saat ini banjir berangsur surut," paparnya.

Aam mengingatkan bahwa memasuki musim kemarau, bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan mulai terjadi di Tanah Air. Kendati demikian, bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang juga masih terjadi di sebagian wilayah.

Menurut pemantauan, baru sekitar 30% zona musim di wilayah Indonesia yang telah memasuki fase musim kemarau. Sementara itu, sebagian besar wilayah di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua masih menunjukkan potensi tinggi untuk terjadinya hujan dalam beberapa hari ke depan.

Menyikapi sejumlah bencana di wilayah nusantara, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada dan siaga. Terkait dengan potensi ancaman karhutla, sejumlah wilayah memiliki tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah pada tingkat mudah hingga sangat mudah terbakar, seperti wilayah Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Terkait bahaya hidrometeorologi basah, BNPB mengimbau wilayah-wilayah dengan potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat agar warga selalu mengikuti informasi prakiraan cuaca apabila akan beraktivitas di luar ruangan.

"Jika sedang terjadi hujan deras disertai angin kencang, hindari berteduh di dekat pohon maupun bangunan yang terlihat tidak kokoh. Jauhi pula lokasi-lokasi yang berdekatan dengan lereng yang mudah longsor," imbaunya.
 

(Fetra Hariandja)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya