Senada disampaikan Ketua Berani, Lorens Manuputty yang juga mengapresiasi peresmian Rumah Pemulasaran di Tasikmalaya. Ia menilai hal tersebut sebagai buah dari proses dialog panjang dan semangat toleransi antarumat beragama.
"Peresmian rumah pemulasaran ini adalah langkah maju yang menunjukkan bahwa persaudaraan tidak hanya slogan, tetapi diwujudkan dalam kebijakan yang adil bagi semua," katanya.
Fasilitas pemulasaran adalah kebutuhan dasar masyarakat lintas agama untuk memastikan layanan yang layak, bermartabat sesuai keyakinan masing-masing. Semua pihak, baik pemerintah daerah, aparat keamanan, tokoh agama, dan warga Tasikmalaya bisa duduk bersama dan saling memahami.
“Ini contoh konkret bagaimana perbedaan bisa dirajut menjadi kekuatan," ujarnya.
Ia pun berharap semangat kebersamaan yang ada di Tasikmalaya menjadi inspirasi bagi daerah lain. "Rumah pemulasaran ini bukan hanya bangunan fisik. Ia adalah simbol penghargaan terhadap keberagaman dan martabat manusia," katanya.
(Arief Setyadi )