Sejumlah pasangan diaspora lainnya juga hadir, termasuk Ketua Indonesian Nova Scotian Community (KOMINAS), Frankie Febrian Wongso. Mereka menggambarkan kekompakan dan antusiasme masyarakat Indonesia dalam menjaga nilai-nilai budaya dan kebersamaan di kawasan Nova Scotia.
Dalam diskusi tersebut, para diaspora berbagi cerita tentang dinamika hidup di luar negeri, tantangan menjaga budaya Indonesia, serta menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda yang tumbuh di Kanada. Mereka juga menyampaikan komitmen untuk menjalin kolaborasi lebih erat dengan KBRI Ottawa.
Salah satu gagasan yang muncul adalah penyelenggaraan “Indonesian Night” di Nova Scotia, sebuah ajang pengenalan budaya secara integratif melalui penampilan musik, tari, kuliner, dan kerajinan khas Nusantara. Dubes Muhsin menyambut positif inisiatif ini dan menyatakan kesediaannya untuk mendukung serta hadir dalam acara tersebut.
Di penghujung kunjungan, Dubes Muhsin mengadakan pertemuan dengan komunitas Indonesia yang dihadiri hampir 50 WNI dari berbagai penjuru Nova Scotia, bahkan dari wilayah Newfoundland and Labrador, yang berjarak sekitar 2.300 km dari Ottawa.
Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk terus menjaga semangat persatuan, menjadi duta bangsa yang menyebarkan citra positif Indonesia di Kanada, serta memperkuat komunikasi dua arah dengan Perwakilan RI.
“Kita semua adalah etalase Indonesia di Kanada, dan masing-masing memiliki peran dalam membangun citra Indonesia,” ujar Dubes Muhsin.
Ia menegaskan perilaku, karya, dan kontribusi diaspora menjadi dasar terbentuknya persepsi masyarakat Kanada terhadap Indonesia. Dubes Muhsin juga mengingatkan agar diaspora menjadikan KBRI Ottawa sebagai rumah bersama, dan tidak ragu menjalin komunikasi serta dialog dengan perwakilan RI.