JAKARTA – Puluhan sepeda motor mengalami mogok massal setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite di SPBU Kembangan, Jakarta Barat. Insiden ini memicu kemarahan para pengendara yang menduga kuat BBM yang dibeli telah dioplos dengan zat lain.
Kejadian bermula saat sejumlah pengendara mendapati sepeda motor mereka tiba-tiba mati tak lama setelah mengisi BBM. Mereka pun melakukan protes keras kepada pihak pengelola SPBU dan menuntut penjelasan serta pertanggungjawaban atas kerusakan kendaraan mereka.
"Saya isi Pertalite, enggak lama motor langsung mati. Terus coba di-starter enggak bisa nyala lagi," ujar Wahyu, salah satu pengendara yang menjadi korban, Senin (4/8/2025).
Situasi di sekitar SPBU pun semakin ricuh, terlebih setelah bengkel yang berada tepat di sebelah SPBU langsung dipenuhi pengendara yang motornya bermasalah. Banyak dari mereka terpaksa menguras tangki bensin untuk membersihkannya agar motor bisa digunakan kembali.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap dugaan adanya campuran zat asing dalam BBM Pertalite yang dijual di SPBU tersebut. Proses uji laboratorium terhadap sampel BBM juga sedang dilakukan guna memastikan apakah ada unsur oplosan.
Menurut keterangan manajemen SPBU, insiden ini terjadi akibat kelalaian saat proses pengisian tangki timbun. Sebanyak 20 kiloliter BBM jenis Pertalite tercampur dengan 8 ribu kiloliter Bio Solar.
Hal tersebut membuat kualitas BBM menurun dan menyebabkan banyak kendaraan mengalami mogok setelah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.
"Memang ada kelalaian saat pengisian tangki, dan kami bertanggung jawab penuh atas kejadian ini. Kami sudah mendata para pengendara yang kendaraannya mogok untuk proses ganti rugi," ujar Ramses, Manager SPBU Kembangan.
(Arief Setyadi )