Nurhasanah juga bercerita bahwa masuk ke pondok pesantren merupakan keinginan anaknya sendiri. Selama beberapa hari di pondok, tidak ada hal mencurigakan yang dirasakan.
“Sering saya tanya, gimana di pondok? Ada yang ganggu atau gimana? Tapi dia selalu jawab dia betah dan senang di sana,” ungkapnya.
Kendati pihak keluarga tidak melaporkan kejadian ini kepada polisi, Polres Lombok Tengah tetap akan melakukan pendalaman terhadap kasus ini karena telah menyebabkan hilangnya nyawa. Polisi juga akan segera memanggil sejumlah pihak, termasuk pimpinan pondok pesantren.
(Fetra Hariandja)