JAKARTA – Pakar telematika, Roy Suryo membantah pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ihwal adanya agenda politik dan beking “orang besar” di balik isu ijazah palsu. Menurutnya, anggapan Jokowi itu tak berdasar.
“Oh sama sekali nggak ada. Jadi ini memang benar-benar ngaco ya,” ujar Roy Suryo dalam program Interupsi bertajuk “Sebut Ada Orang Besar, Jokowi di Somasi”, yang disiarkan iNews TV, Kamis (7/8/2025).
Roy Suryo meminta Jokowi untuk menjaga tutur kata. Apalagi, Jokowi pernah menjabat sebagai Presiden RI. Menurutnya, anggapan Jokowi soal adanya orang besar yang membekingi isu ijazah palsu tak mencerminkan mantan petinggi negara.
“Saya tuh tadi bilang, kalau sudah menjadi petinggi negara itu mestinya tutur katanya itu diatur, jangan celometan kayak gini. Ini kan celometan kan, bekas presiden kok celometan. Ngomong gini, ngomong gini,” ucap Roy Suryo.
Ia pun menilai, Jokowi sengaja menggulirkan wacana itu agar isu ijazah palsu menjadi panjang. “Jadi ya memang kesengajaan. Memperpanjang ini adalah ya memang dia,” katanya.
Pelapor ijazah palsu ini juga menilai, Jokowi tidak negarawan dengan menggulirkan isu orang besar jadi beking. “Karena dia kemudian membuat, memancing orang-orang itu berpendapat, itulah yang namanya tidak negarawan,” ucapnya.
“Jadi menurut saya memang, dia (Jokowi) ini memang nggak bijak, kekanak-kanakan, childish, dan bahkan justru memecah belah bangsa ini. Contohlah Pak Prabowo itu, ada Sumatera dan Aceh ada yang mau mengusik di sana, langsung pulaunya dikembalikan. Kayak gitu, contoh-contohnya kayak gitu lah,” pungkasnya
Sebelumnya, Jokowi mengaku memiliki firasat kuat ada agenda politik besar di balik isu tuduhan ijazah palsu yang ditujukan kepadanya. Selain itu, termasuk soal wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu disampaikannya kepada awak media usai menunaikan Sholat Jumat di kediamannya, Jumat 25 Juli 2025.
“Saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu, maupun pemakzulan. Artinya ada orang besar, ada yang memback up,” ujar Jokowi.
(Arief Setyadi )