TEMANGGUNG– Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Eddy Hartono, mengungkap tiga faktor yang turut menyumbang dalam penyebaran inteloransi. Yakni, ajaran keluarga, lembaga pendidikan dan media sosial.
"Pertama, keluarga. Ini penting karena keluarga adalah pranata sosial terkecil dalam masyarakat. Keluarga ini tempat mendidik anak-anak agar nilai keagamaan dan toleransi dapat berkembang,” ujarnya, dikutip Jumat (8/8/2025).
Eddy mengaku untuk mengantisipasi ketiga faktor tersebut, BNPT berkolaborasi dengan beragam elemen untuk meminimalisir penyebaran intoleransi. Misalnya, di lembaga pendidikan, pihaknya menggandeng Mendikti, Mendikdasmen, Kemenag, dan Kemensos untuk memasukkan kurikulum yang berkaitan dengan dialog kebangsaan.
Eddy menambahkan, adapun media sosial menjadi salah faktor karena di era sekarang generasi muda sangat dekat dengan gadget. BNPT bersama sejumlah pihat mengambil peran dalam melawan narasi negatif yang bermuatan radikalisme dengan membentuk duta damai.
Para anggotanya adalah generasi muda yang menyebarkan narasi persatuan, toleransi dan kebangsaan di media sosial. BNPT pun berkolaborasi dengan Komisi XIII DPR RI dan Pemkab Temanggung mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Temanggung untuk memperkuat moderasi beragama dan komitmen kebangsaan yakni setia pada Pancasila.
Kolaborasi dikemas lewat Dialog Kebangsaan Bersama Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat di Pendopo Pengayoman Temanggung pada Kamis 7 Agustus.
“Dialog Kebangsaan sebagai bagian dari langkah - langkah kita yang sistematis berkesinambungan dan berkelanjutan dalam memperkuat moderasi beragama, dimana salah satu prinsipnya adala komitmen kebangsaan yakni setia pada ideologi Pancasila," ujarnya.
Komitmen masyarakat Temanggung terhadap moderasi beragama dan kemajemukan melalui tagline "Temanggung untuk semua", menurut Wakil Bupati Kabupaten Temanggung Nadia Muna, selaras dengan tujuan BNPT mewujudkan NKRI aman dan inklusif.
"Kabupaten Temanggung memberikan atmosfer positif dalam menciptakan kondisi yang baik melalui "Temanggung untuk Semua" artinya Temanggung yang sejahtera, berkelanjutan, inklusif dan aman. Aman adalah keinginan masyarakat agar bisa terlindungi dari segala bentuk ancaman terorisme dan selaras dengan tujuan BNPT," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi XIII DPR RI Vita Ervina, menekankan pentingnya daerah - daerah lain mencontoh budaya toleransi di Temanggung. Menurutnya, toleransi terwujud melalui Kampung Moderasi, seperti di Desa Getas.
Vita mengungkapkan, Desa Getas dikenal dengan pluralisme agama melalui 33 tempat ibadah lintas agama, kegiatan gotong royong, pendidikan moderasi beragama hingga tradisi Nyadran. Bahkan, masyarakat setempat menggelar doa dersama untuk para leluhur sesuai kepercayaan masing-masing.
(Arief Setyadi )