Netanyahu: Serangan Israel ke Gaza Akan Segera Dimulai

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 11 Agustus 2025 10:31 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: X)
Share :

JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Minggu (10/8/2025) bahwa ia berharap dapat menyelesaikan serangan baru ke Gaza "cukup cepat". Pernyataan ini disampaikan bersamaan dengan saat Dewan Keamanan PBB mendengarkan tuntutan baru untuk mengakhiri kekejaman Zionis di wilayah kantong Palestina tersebut.

Netanyahu, berbicara setelah kabinet keamanannya pada Jumat (8/9/2025) menyetujui rencana yang banyak dikritik untuk menguasai Kota Gaza, mengatakan ia tidak punya pilihan selain "menyelesaikan tugas" dan mengalahkan Hamas untuk membebaskan para sandera yang ditawan dari Israel.

Kota Gaza, pusat terpadat di wilayah kantong itu, menjadi sasaran serangan udara Israel yang semakin intensif pada Minggu malam, menurut para saksi mata. Setidaknya lima orang tewas di sebuah kedai roti lapis di lingkungan Sabra, kata pejabat kesehatan di Rumah Sakit Shifa.

Media Palestina melaporkan sebuah rudal menghantam tenda yang digunakan oleh para jurnalis di dekat rumah sakit, dan Kepala Rumah Sakit Shifa, Muhammad Abu Salmiya, mengatakan di televisi Al Jazeera bahwa tujuh orang tewas di sana. Tembakan tank juga dilaporkan terjadi di daerah tersebut.

Kantor media Gaza yang dikelola Hamas melaporkan lima staf Al Jazeera tewas dalam serangan tersebut, termasuk jurnalis Anas Al Sharif dan Mohammed Qreiqeh, serta tiga jurnalis foto. Disebutkan bahwa pria kelima adalah seorang sopir dan asisten.

 

Militer Israel mengatakan telah menargetkan dan membunuh Al Sharif, yang diklaimnya sebagai kepala sel Hamas yang menyamar sebagai jurnalis. Namun, Pelapor Khusus PBB, Irene Khan, mengatakan bulan lalu bahwa klaim tersebut tidak berdasar.

Belum jelas kapan serangan Israel selanjutnya ke Gaza akan dimulai, yang akan menjadi upaya militer terbaru pasukan Zionis untuk menguasai wilayah kantong tersebut. Namun, Netanyahu mengatakan bahwa batas waktu untuk operasi militer ini akan cukup singkat.

"Batas waktu yang kami tetapkan untuk aksi ini cukup cepat. Pertama-tama, kami ingin memungkinkan pembentukan zona aman agar penduduk sipil Kota Gaza dapat pindah," tambah Netanyahu, sebagaimana dilansir Reuters.

Penduduk Gaza, yang berjumlah sekitar satu juta orang sebelum perang dua tahun lalu, akan dipindahkan ke "zona aman", kata Netanyahu. Tetapi warga Palestina mengatakan zona aman tidak melindungi mereka dari tembakan Israel sebelumnya.

Perang dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika militan yang dipimpin Hamas menyerbu Israel selatan dan menewaskan 1.200 orang serta menyandera 251 orang, menurut data Israel. Pihak berwenang Israel mengatakan 20 dari 50 sandera yang tersisa di Gaza masih hidup.

Serangan Israel sejak saat itu telah menewaskan lebih dari 61.000 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan, dan menyebabkan sebagian besar wilayah tersebut hancur.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya