PBB Kutuk Pembunuhan Lima Jurnalis Al Jazeera oleh Israel

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 12 Agustus 2025 07:05 WIB
Israel menargetkan dan membunuh Jurnalis Anas Al-Sharif di Gaza. (Foto: Al Jazeera)
Share :

Reporters Without Borders, sebuah kelompok kebebasan media, mengutuk keras apa yang disebutnya sebagai pembunuhan Sharif.

Asosiasi Pers Asing menyatakan kemarahannya atas pembunuhan yang ditargetkan tersebut. Mereka menyatakan bahwa militer Israel telah berulang kali melabeli jurnalis Palestina "sebagai militan, seringkali tanpa bukti yang dapat diverifikasi".

Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) menyatakan terkejut dengan serangan tersebut dan bahwa Israel telah gagal memberikan bukti untuk mendukung tuduhannya terhadap Sharif.

"Israel memiliki pola yang telah lama terdokumentasi dalam menuduh jurnalis sebagai teroris tanpa memberikan bukti yang kredibel," tambah organisasi tersebut.

Militer Israel menyatakan bahwa mereka memiliki dokumen yang ditemukan di Gaza yang mengonfirmasi bahwa Sharif adalah anggota Hamas. Mereka mengatakan dokumen-dokumen tersebut termasuk "daftar personel, daftar pelatihan teroris, direktori telepon, dan dokumen gaji".

Sejauh ini belum ada penjelasan dari Israel atas tewasnya seluruh kru berita Al Jazeera.

CPJ mengatakan setidaknya 186 jurnalis telah tewas sejak dimulainya serangan militer Israel di Gaza pada Oktober 2023—periode paling mematikan bagi jurnalis sejak Israel mulai mencatat data tersebut pada tahun 1992.

"Israel harus menghormati dan melindungi semua warga sipil, termasuk jurnalis," kata kantor Hak Asasi Manusia PBB dalam sebuah unggahan di X, sebagaimana dilansir BBC. "Kami menyerukan akses segera, aman, dan tanpa hambatan ke Gaza bagi semua jurnalis."

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya