Israel mengontrol ketat aliran bantuan dan personel ke wilayah tersebut.
Dalam kasus yang jarang terjadi pada Juli, Israel mengizinkan dua pemimpin gereja untuk berkunjung setelah Israel menyerang satu-satunya gereja Katolik di Gaza, menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya.
Belum dapat dipastikan apakah pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan mengizinkan Paus memasuki wilayah tersebut, tetapi permohonan Madonna menggarisbawahi meningkatnya kecaman terhadap perang selama 22 bulan tersebut, yang telah memicu ketegangan antara Israel dan sekutu-sekutunya.
Australia, Kanada, dan Prancis telah mengumumkan rencana untuk mengakui negara Palestina, sementara Inggris dengan syarat mengatakan bulan lalu bahwa mereka akan mengakui negara Palestina pada September, jika Israel tidak memenuhi kriteria yang mencakup persetujuan gencatan senjata di Gaza.
(Rahman Asmardika)