Diskusi panel hari pertama diisi oleh sejumlah pejabat Kementerian PU dan jajaran manajemen Jasa Marga. Dirjen Pembiayaan Infrastruktur, Rachman Arief Dienaputra memaparkan mengenai kebijakan dan skema pembiayaan jalan tol di Indonesia dengan menekankan perlunya instrumen pendanaan jangka panjang yang dapat memperkuat kelayakan investasi.
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Unsur Pemangku Kepentingan, Sony Sulaksono Wibowo melanjutkan pembahasan dengan topik kebijakan jalan tol berbasis nilai tambah dan integrasi layanan, yang menurutnya menjadi kunci agar jalan tol dapat bersinergi dengan pembangunan wilayah dan mendukung daya saing nasional.
Selanjutnya, Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementerian PU, Triono Junoasmono menekankan peran pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang inklusif, sementara Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti memaparkan strategi manajemen pengoperasian jalan tol yang berfokus pada kualitas pelayanan dan efisiensi operasional.
Masih di hari pertama, peserta diajak melakukan kunjungan ke Jasamarga Tollroad Command Center, pusat kendali operasi jalan tol yang dilengkapi sistem pemantauan lalu lintas modern.
Dalam kesempatan ini, Direktur Teknologi Informasi PT Jasamarga Tollroad Operator, Shandy Maulana Haris, memaparkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pengoperasian jalan tol.
Shandy menjelaskan bagaimana teknologi ini membantu meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan, memperkuat sistem prediksi lalu lintas, dan memperbaiki respons layanan bagi pengguna jalan tol.
Hari kedua dilanjutkan dengan Insight Talk yang berfokus pada pengembangan bisnis konsesi dan manajemen aset jalan tol. Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga M Agus Setiawan menguraikan strategi pengembangan bisnis konsesi sekaligus prospektif jalan tol.