Tak Ingin Banjir Bali dan NTT Terulang, BNPB Tebar Garam di Langit Jawa

Muhammad Refi Sandi, Jurnalis
Senin 15 September 2025 13:59 WIB
Petugas saat modifikasi cuaca (foto: dok BNPB)
Share :

JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, memberikan arahan agar operasi modifikasi cuaca (OMC) dilakukan sebagai langkah mitigasi dan antisipatif dalam menghadapi potensi risiko cuaca ekstrem, agar peristiwa banjir dahsyat di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak terulang. Hal ini disampaikan saat meninjau wilayah terdampak banjir di Kota Denpasar, Provinsi Bali, pada Rabu 10 September 2025.

Bencana yang berdampak signifikan itu dipicu oleh cuaca ekstrem akibat aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuator, gelombang Kelvin, dan Madden Julian Oscillation (MJO) yang melintas di barat wilayah Indonesia.

Meski penanganan darurat bencana di Bali dan NTT mulai terkendali dan kini memasuki masa transisi pemulihan, fenomena atmosfer yang membawa potensi cuaca ekstrem telah bergeser mendekati wilayah Jawa Timur hingga Jawa Barat.

"Kami sudah berkoordinasi dengan BMKG. Curah hujan tinggi akibat gelombang Rossby dan Kelvin sudah tidak berada di area Bali, namun bergeser ke arah barat yaitu wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Saat ini sedang berkoordinasi dengan para kepala daerah di wilayah tersebut untuk langkah kesiapsiagaan dan antisipasi melalui operasi modifikasi cuaca," kata Suharyanto, Senin (15/9/2025).

Suharyanto menjelaskan, operasi modifikasi cuaca dilakukan dengan menebarkan bahan semai berupa Natrium Klorida (NaCl) maupun Kalsium Oksida (CaO). Hal ini bertujuan untuk meredistribusi curah hujan agar hujan lebat tidak turun di wilayah padat penduduk, melainkan di wilayah perairan.

"Harapannya, banjir besar seperti yang terjadi di Bali dan NTT akibat cuaca ekstrem pada dasarian pertama September lalu tidak terjadi di wilayah lainnya," ucapnya.

Sebagai salah satu wilayah yang diprakirakan mengalami cuaca ekstrem, BNPB telah mengambil langkah melaksanakan OMC di Jawa Timur dengan mengerahkan satu unit pesawat Cessna Caravan PK-DPI. Operasi ini telah dilaksanakan sejak Sabtu (13/9). Rencananya, operasi berlangsung hingga Selasa (16/9) dan tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan dengan melihat hasil evaluasi, analisis lanjutan, dan monitoring kondisi di lapangan.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya