Santoyo (75), warga Tembongraja, mengakui bahwa jalan di desanya sudah lama tidak diperbaiki. Namun, ia menambahkan bahwa aksi urunan tersebut tidak sepenuhnya lahir dari keresahan spontan.
"Sudah sangat lama jalan ini tidak disentuh. Terakhir ada pokir dari dewan 2016, itu pun sudah lama sekali dan PL Rp200 juta. Belakangan belum ada lagi penanganan. Memang saya mendengar akan ada ramai-ramai yang turun, padahal saya tahu jalan sudah disurvei. Jadi, baru tahun ini Pemda benar-benar turun memperbaiki. Padahal ada berapa dewan dari Salem selama ini,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Paramitha juga menerangkan adanya rencana untuk menambah anggaran menjadi Rp2 miliar pada 2026 agar ruas Salem–Tembongraja bisa ditangani lebih cepat. Ia mengajak DPRD ikut mendorong lewat pokok-pokok pikiran mereka.
"Kerja membangun infrastruktur butuh sinergi. Saya berharap DPRD juga ikut mendorong lewat pokir," ujarnya.
Selain infrastruktur, Paramitha juga menyerahkan 300 paket sembako melalui Wardoyo, program bantuan pangan Pemkab bekerja sama dengan Baznas dan Bank Jateng. Penyerahan sembako ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah untuk rakyat.
"Hari ini saya datang tidak dengan janji, tapi dengan solusi. Rakyat sudah berkorban, sekarang giliran pemerintah hadir penuh,” pungkasnya.
(Awaludin)