Penembakan Massal di Gereja Michigan Tewaskan Setidaknya Empat Orang

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 29 September 2025 10:31 WIB
Ilustrasi.
Share :

JAKARTA – Setidaknya empat orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka setelah seorang pria bersenjata menabrakkan kendaraannya ke sebuah gereja di Michigan, Amerika Serikat (AS), melepaskan tembakan, dan membakar gedung tersebut, menurut laporan polisi.

Para pejabat mengatakan serangan terhadap Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Grand Blanc, sebuah kota yang berjarak sekitar 100 km di barat laut Detroit, terjadi saat kebaktian Minggu yang dihadiri ratusan orang.
Dua korban tewas akibat luka tembak, ungkap Kepala Kepolisian Grand Blanc Township, William Renye, dalam konferensi pers pada Minggu (28/9/2025). Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Thomas Jacob Sanford (40), dari Burton, Michigan, kemudian ditembak mati oleh polisi di tempat parkir gereja.

Pihak berwenang sedang menyelidiki insiden tersebut sebagai “tindakan kekerasan yang ditargetkan”, tetapi mengatakan motifnya masih belum jelas.

Kebakaran tersebut menyebabkan kerusakan parah pada bangunan gereja dan beberapa orang masih dinyatakan hilang, kata Renye.

Sebelumnya, ia mengatakan “ratusan” orang sedang menghadiri ibadah sekitar pukul 10.25 waktu setempat ketika seorang pria bersenjata menabrakkan kendaraannya ke bangunan. Penyerang kemudian melepaskan tembakan dengan senapan serbu, “melepaskan beberapa peluru ke arah orang-orang di dalam gereja,” ujarnya.

 

Polisi segera merespons ke tempat kejadian perkara, seraya menambahkan bahwa petugas “terlibat baku tembak dengan orang tersebut, dan berhasil melumpuhkan tersangka.” Ia tewas pada pukul 10.33 waktu setempat, delapan menit setelah penembakan.

“Kami masih berusaha memastikan kapan dan dari mana api berasal serta bagaimana awalnya,” kata Renye, sebagaimana dilansir BBC. “Namun, kami yakin api sengaja dinyalakan oleh tersangka.”

Renye juga memuji “kepahlawanan” para pengunjung gereja yang, menurutnya, telah melindungi anak-anak selama insiden tersebut.

Para penyidik kini menggeledah properti tersangka dan memeriksa catatan ponsel miliknya untuk mengungkap motif.

FBI memimpin penyelidikan dan telah mengerahkan tim tanggap krisis, teknisi bom, serta petugas lainnya ke lokasi kejadian, menurut Reuben Coleman, penjabat agen khusus yang bertanggung jawab atas kantor lapangan FBI di Detroit.

Juru Bicara Kepolisian Negara Bagian Michigan, Kim Vetter, mengatakan kepada wartawan bahwa petugas juga telah merespons ancaman bom tambahan di beberapa lokasi lain.

“Kami telah merespons dan memastikan lokasi-lokasi tersebut aman,” ujarnya.

Dalam sebuah pernyataan, Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir mengonfirmasi bahwa seorang pria bersenjata melepaskan tembakan saat ibadah, dan “banyak orang terluka”.

“Kami berdoa untuk kedamaian dan kesembuhan bagi semua yang terlibat,” tulis pernyataan gereja.

Kepolisian Grand Blanc menyebut bahwa 100 agen FBI telah dikerahkan untuk membantu penyelidikan.

 

Presiden Donald Trump menyatakan telah diberi pengarahan tentang penembakan tersebut, dan mengonfirmasi FBI akan memimpin penyelidikan federal. Melalui Truth Social, ia menyebut insiden ini sebagai “serangan terarah lainnya terhadap umat Kristen di Amerika Serikat”.

Penembakan di Michigan ini menandai penembakan massal ke-324 di AS pada tahun 2025, menurut Arsip Kekerasan Senjata.

Insiden ini juga merupakan penembakan massal ketiga di AS dalam waktu kurang dari 24 jam, termasuk kejadian di Carolina Utara dan penembakan beberapa jam kemudian di sebuah kasino di Eagle Pass, Texas, yang menewaskan setidaknya dua orang dan melukai beberapa lainnya.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya