"Menolak adanya Muktamar yang dilakukan secara tidak benar, tidak sesuai dengan AD/ART. Kami akan minta kepada semuanya untuk melakukan muktamar ulang sebelum berakhirnya tahun 2025, kita akan mengadakan Muktamar kembali tahun 2025,” kata Husnan.
Husnan juga menyerukan kepada seluruh kader dan simpatisan PPP agar menjadikan muktamar sebagai ajang persatuan, bukan perebutan kepentingan sesaat.
"Jangan pilih pemimpin karena kepentingan sesaat. Pilihlah pemimpin dengan nurani yang tulus. Mari bersama kita tegakkan kembali marwah PPP," imbuhnya.
Tak hanya kepada internal partai, Husnan juga menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto dan pemerintah untuk mengambil peran sebagai pembina dan penasehat politik, guna membantu menata kembali kehidupan politik Islam di tubuh PPP.
"Pemerintah dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto, selaku kepala negara dan memberikan saran sebagai sebuah solusi terbaik dalam konflik internal partai yang legenda ini," pungkasnya.
(Fetra Hariandja)