Keputusan Macron untuk mengadakan pemilihan parlemen cepat tahun lalu memperparah krisis dengan menghasilkan parlemen yang semakin terfragmentasi. Lecornu, yang baru dilantik bulan lalu, adalah perdana menteri kelima Macron dalam dua tahun.
"Tidak akan ada stabilitas kembali tanpa kembali ke pemungutan suara dan pembubaran Majelis Nasional," kata pemimpin National Rally, Jordan Bardella, setelah Lecornu mengundurkan diri.
"Lecornu mengundurkan diri. 3 Perdana Menteri dikalahkan dalam waktu kurang dari setahun. Hitung mundur telah dimulai. Macron harus mundur," kata Mathilde Panot, dari France Unbowed yang berhaluan kiri ekstrem.
(Erha Aprili Ramadhoni)