JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengungkap hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza yang digelar di Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10/2025). Dalam pertemuan itu, sejumlah negara menyepakati pokok-pokok rencana gencatan senjata yang akan menjadi langkah awal menuju perdamaian menyeluruh di Gaza.
Ia juga menegaskan komitmen kuat Indonesia dalam mendukung proses perdamaian dunia, khususnya di kawasan Timur Tengah. “Saya baru saja tiba dari Mesir, dari Sharm El-Sheikh. Di situ banyak tokoh dari berbagai negara hadir menyaksikan penandatanganan pokok-pokok persetujuan rencana gencatan senjata yang nantinya mengarah kepada perdamaian keseluruhan,” ujar Prabowo di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa (14/10/2025).
Prabowo menilai penandatanganan dokumen perdamaian tersebut merupakan langkah awal yang baik dalam upaya bersama mencapai perdamaian yang berkelanjutan. Kepala Negara pun menyambut baik perkembangan positif di kawasan, seperti dimulainya gencatan senjata dan rencana penarikan pasukan Israel secara bertahap dari wilayah Gaza.
“Yang penting, gencatan senjata sudah berjalan. Kemudian, segera pasukan Israel akan ditarik. Tentunya sesuai tahapan-tahapan. Sandera-sandera sudah dilepas,” katanya.
“Memang ini tekad kita sebagai bangsa. Tekad saya, puluhan tahun saya membela Palestina, puluhan tahun sejak saya masih muda. Kita terus-menerus mendukung kemerdekaan Palestina, rakyat Palestina,” ujarnya.
Kepala Negara turut menyampaikan konsistensi negara dalam menunjukkan komitmen nyata terhadap perjuangan rakyat Palestina. Menurutnya, Indonesia secara aktif mendukung kemerdekaan Palestina dengan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah konflik.
“Kita kirim bantuan, kita kirim kapal, kita kirim Hercules berkali-kali. Saya kira rakyat Palestina dan rakyat Timur Tengah melihat bagaimana komitmen Indonesia. Kita juga kirim bantuan pangan cukup besar, ribuan ton beras kita kirim. Dan kita terus commit untuk mendukung ini,” katanya.
Lebih lanjut, Prabowo menyatakan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan, termasuk pengiriman pasukan perdamaian.
“Saya ditanya oleh pihak-pihak yang merupakan pihak, katakanlah, mediator kunci — Amerika Serikat, Turki, Qatar, Mesir — negara-negara yang langsung berurusan sama Palestina. Mereka bertanya bagaimana kesiapan Indonesia. Kami katakan kami siap,” pungkasnya.
(Arief Setyadi )