Ia termasuk di antara 1.700 warga Palestina yang ditahan oleh pasukan Israel selama perang yang menghancurkan di Gaza dan dibebaskan pada Senin. Ia dibebaskan bersama 250 tahanan yang dihukum atau dicurigai terlibat dalam serangan mematikan, dengan imbalan 20 sandera Israel yang ditahan oleh Hamas sejak serangan lintas perbatasan Oktober 2023.
Ia pertama kali ditahan di kamp tahanan militer Sde Teiman Israel. Ia kemudian dipindahkan ke kamp militer Ofer—yang berada di Tepi Barat yang diduduki Israel. Id kemudian kemudian dipindah ke penjara Ketziot di Israel, menurut istrinya.
Bahlul mengatakan Abu Sido ditangkap hanya karena menjadi "seorang jurnalis untuk sebuah lembaga Palestina".
Seorang juru bicara Dinas Penjara Israel mengklaim semua narapidana ditahan sesuai prosedur hukum dan hak-hak mereka ditegakkan.
"Kami tidak mengetahui klaim yang dijelaskan, dan sepengetahuan kami, tidak ada insiden semacam itu yang terjadi di bawah tanggung jawab IPS," kata juru bicara tersebut.
Sementara itu, Amany Srahneh dari Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan kondisi para tahanan Palestina memburuk drastis setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dengan laporan kekerasan seksual, pemukulan, penolakan pengobatan, dan kekurangan makanan.
Ia mengatakan kondisi bahkan lebih buruk bagi warga Palestina Gaza yang ditahan di tahanan militer.
(Erha Aprili Ramadhoni)