Pakistan dan Afghanistan Sepakat Gencatan Senjata 48 Jam Usai Pertempuran di Perbatasan

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Kamis 16 Oktober 2025 09:18 WIB
Pakistan dan Afghanistan Sepakat Gencatan Senjata 48 Jam Usai Pertempuran di Perbatasan (Reuters)
Share :

ISLAMABAD - Pakistan dan Afghanistan sepakat untuk gencatan senjata sementara selama 48 jam pada Rabu (15/10/2025) waktu setempat. Gencatan senjata ini setelah serangan udara dan pertempuran darat meningkatkan ketegangan antara kedua negara tetangga di Asia Selatan tersebut. Serangan itu mengakibatkan lebih dari selusin warga sipil tewas dan 100 orang terluka.

1. Gencatan Senjata Sementara

Pertempuran pada Rabu di sepanjang perbatasan yang bergejolak dan diperebutkan menghancurkan perdamaian yang rapuh setelah puluhan orang tewas dalam bentrokan akhir pekan. Ini menjadi bentrokan terburuk antara kedua negara Islam tersebut sejak Taliban merebut kekuasaan di Kabul pada 2021.

Perselisihan terbaru antara kedua mantan sekutu tersebut meletus setelah Islamabad menuntut pemerintahan Taliban Afghanistan bertindak untuk mengendalikan militan yang telah meningkatkan serangan di Pakistan. Islamabad mengatakan mereka beroperasi dari tempat persembunyian di Afghanistan.

Taliban membantah tuduhan tersebut. Taliban malah  menuduh militer Pakistan menyebarkan informasi yang salah tentang Afghanistan, memprovokasi ketegangan di perbatasan, dan melindungi militan yang terkait dengan ISIS untuk merusak stabilitas dan kedaulatan negara. Militer Pakistan membantah tuduhan tersebut. 

2. Redakan Krisis

Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan, kedua negara akan menerapkan "gencatan senjata sementara" selama 48 jam mulai pukul 13.00 GMT pada hari Rabu. Ia menambahkan, gencatan senjata tersebut diminta oleh Kabul.

Juru bicara pemerintahan Taliban Afghanistan, Zabihullah Mujahid, mengatakan gencatan senjata tersebut terjadi karena "desakan pihak Pakistan."
Ia menyebutkan, Kabul telah memerintahkan pasukannya untuk mematuhi gencatan senjata tersebut dengan syarat pihak lain tidak melakukan agresi.

 

3. Pertempuran di Perbatasan

Sebelumnya pada Rabu, Pakistan melancarkan serangan udara di provinsi perbatasan Afghanistan, Kandahar. Serangan itu menghantam kota Spin Boldak. Hal ini menurut para pejabat di kedua negara.

Para pejabat keamanan Pakistan mengatakan serangan udara tersebut menargetkan satu brigade pasukan Taliban Afghanistan dan puluhan orang tewas, tanpa memberikan konfirmasi atas klaim tersebut.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Enayatullah Khowarazmi, mengatakan wilayah permukiman Spin Boldak juga terkena serangan.
Pakistan melancarkan serangan udara lainnya di Kabul, kata para pejabat. Tidak jelas apa target serangan di Kabul.

Pusat Bedah Emergency Emergency di Kabul, sebuah fasilitas untuk korban perang, mengatakan telah menerima 40 orang, termasuk lima orang tewas.

"Kami mulai menerima ambulans yang penuh dengan orang-orang yang terluka, dan kami mengetahui bahwa telah terjadi ledakan beberapa kilometer dari rumah sakit kami," kata Direktur Negara Emergency di Afghanistan, Dejan Panic.

"Mereka mengalami luka pecahan peluru, trauma benda tumpul, dan luka bakar."

Taliban Afghanistan mengatakan lebih dari selusin warga sipilnya tewas dan 100 orang terluka ketika pasukan Pakistan melancarkan serangan di Spin Boldak.

Pakistan membantah melancarkan serangan-serangan tersebut. Pakistan mengatakan empat warga sipilnya terluka dalam serangan oleh "pasukan Taliban" di distrik Chaman, di seberang Spin Boldak di perbatasan. 
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya