Catatan Sejarah 17 Oktober: Kelahiran Presiden Prabowo hingga Eksekusi Usman dan Harun

Awaludin, Jurnalis
Jum'at 17 Oktober 2025 05:30 WIB
Presiden Prabowo Subianto (foto: dok ist)
Share :

JAKARTA – Sejumlah peristiwa penting dan bersejarah, baik di dalam maupun luar negeri, terjadi pada 17 Oktober. Salah satunya adalah hari kelahiran Presiden Republik Indonesia ke-8, Prabowo Subianto.

Untuk mengenang momen bersejarah sekaligus menambah wawasan, berikut rangkuman beberapa peristiwa penting yang terjadi pada 17 Oktober, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, termasuk Wikipedia.

1. Kelahiran Presiden Prabowo Subianto (1951)

Presiden RI ke-8, Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo, lahir pada 17 Oktober 1951. Ia dikenal sebagai politisi, pengusaha, dan mantan perwira tinggi militer Indonesia.

Prabowo berasal dari keluarga dengan latar belakang bangsawan. Dari garis keturunan, ia merupakan keturunan ke-8 dari Sultan Agung Mataram serta memiliki hubungan dengan Kesultanan Yogyakarta, yakni Sultan Hamengkubuwono I.

Menjalani karier militer selama 28 tahun, Prabowo kemudian terjun ke dunia bisnis, politik, dan pemerintahan. Ia dilantik menjadi Menteri Pertahanan ke-26 pada 23 Oktober 2019 di era Kabinet Indonesia Maju (2019–2024).

Pada 10 Oktober 2021, Partai Gerindra resmi mengusung Prabowo sebagai calon presiden untuk Pemilu 2024. Setelah unggul dalam pemungutan suara 14 Februari 2024, KPU menetapkan Prabowo sebagai presiden terpilih pada 20 Maret 2024.

Putusan itu dikukuhkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada 22 April 2024, dan Prabowo resmi dilantik sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024.

 

2. Wafatnya Pahlawan Nasional Mohammad Yamin (1962)

Tokoh nasional Prof. Mr. Mohammad Yamin, S.H., wafat pada 17 Oktober 1962. Ia merupakan sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum yang berperan besar dalam sejarah Indonesia.

Mohammad Yamin dikenal sebagai pelopor puisi modern Indonesia serta tokoh penting di balik lahirnya Sumpah Pemuda 1928. Ia dijuluki sebagai “pencipta imaji keindonesiaan” yang membentuk semangat persatuan bangsa.

Atas jasanya, Mohammad Yamin dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia.

3. Eksekusi Usman dan Harun di Singapura (1968)

Pada 17 Oktober 1968, dua anggota Korps Komando Operasi (KKO) TNI AL, yaitu Usman dan Harun, dieksekusi gantung oleh pemerintah Singapura.

Keduanya dijatuhi hukuman setelah dituduh melakukan pengeboman di wilayah pusat kota Singapura pada masa konfrontasi Indonesia–Malaysia.
Meski sempat menuai ketegangan diplomatik, Usman dan Harun kemudian dikenang sebagai pahlawan nasional karena dianggap melaksanakan tugas negara.

 

4. Peristiwa 17 Oktober 1952

Peristiwa 17 Oktober 1952 menjadi salah satu catatan penting dalam sejarah militer Indonesia. Saat itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) A.H. Nasution bersama tujuh panglima daerah meminta Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS) dibubarkan.

Dalam situasi yang memanas, Kemal Idris, salah satu panglima daerah, bahkan sempat menghadapkan moncong meriam ke arah Istana Negara. Tindakan tersebut diklaim sebagai upaya melindungi Presiden Soekarno dari aksi demonstrasi mahasiswa, namun peristiwa ini kemudian dikenal sebagai krisis hubungan sipil-militer pertama di Indonesia.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya