JAKARTA- Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menanggapi soal polemik usulan gelar pahlawan nasional bagi Presiden ke-2 RI Soeharto. Selain itu, Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur hingga aktivis buruh, Marsinah juga diusulkan jadi pahlawan nasional.
"Enggak lah itu kan yang kita kirim banyak sekali ya, salah satu Presiden Soeharto. Banyak sekali dan yang kita sampaikan itu ada yang diputuskan tahun ini,''ujarnya saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Jumat (24/10/2025).
''Ada yang sudah diputuskan tahun-tahun sebelumnya. Ada juga yang belum memenuhi syarat, tahun ini kita putuskan untuk memenuhi syarat,"sambungnya.
Gus Ipul -- panggilan akrabnya --menegaskan, bahwa usulan itu bukan keputusan pribadi melainkan ada tim pengkaji dan penelitian dibantu Kabupaten/Kota serta Provinsi.
"Itu bukan keputusan saya pribadi, tapi itu adalah keputusan tim, dalam hal ini adalah tim pengkajian dan penelitian gelar pahlawan tingkat pusat,’’ujarnya.
‘’Yang diusulkan ke Dewan Gelar yang diketuai oleh Pak Fadli Zon (Menteri Kebudayaan), itu adalah usulan-usulan yang kami teruskan dari kabupaten atau kota terus di tingkat gubernur baru ke kami," tambahnya.
Gus Ipul menambahkan, bahwa nantinya nama-nama yang diusulkan akan di bahas di tingkat dewan gelar sebelum diajukan ke Presiden Prabowo Subianto.
Tim Kemensos Dirjen Pemberdayaan Sosial telah memaparkan usulan tersebut di dewan gelar beberapa waktu lalu.
"Pak Presiden Prabowo secara formal memang telah dianggap memenuhi syarat, termasuk ada di dalamnya Kiai Abdurrahman Wahid alias Presiden ke-4 RI, Gus Dur lalu ada juga aktivis buruh Marsinah ada banyak lagi tokoh-tokoh di setiap provinsi yang semuanya itu tentu nanti akan dibahas lebih lanjut di tingkat Dewan Gelar sebelum nanti diajukan ke Presiden Prabowo,’’ujarnya.
‘’Kami diminta untuk paparan dan yang memaparkan adalah Dirjen Pemberdayaan Sosial sebagai penanggung jawab dari pengusulan Dewan Gelar ini. Dan saya ikut di dalam," lanjutnya.
Kendati demikian, Gus Ipul tetap menghormati perbedaan pendapat yang muncul ke publik soal usulan pemberian gelar pahlawan nasional.
"Kita kan sudah menghormati ya seluruh perbedaan pendapat, kita sudah semua dengar pertimbangan-pertimbangannya juga sudah disampaikan, kita paham dan ini adalah keputusan yang sudah diambil melalui tim dengan berbagai pertimbangan,’’ujarnya.
‘’Kami mohon ya mudah-mudahan ini nanti semuanya apa yang menjadi wacana publik ini juga menjadi pembelajaran bagi kita semua," tutupnya.
Sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli menolak keras usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua RI, Soeharto. Ia menilai langkah tersebut akan menodai perjuangan reformasi 1998 yang justru menggulingkan rezim Orde Baru.
(Fahmi Firdaus )