Bertemu Trump, Putra Mahkota Arab Saudi Ungkap Keinginan Bergabung dengan Perjanjian Abraham

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 19 November 2025 09:16 WIB
Presiden AS Donald Trump bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih. (Foto: X)
Share :

JAKARTA – Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman melakukan lawatan kenegaraan ke Amerika Serikat (AS) pada Selasa (18/11/2025). Kedatangan MBS, julukan untuk Pangeran Mohammed bin Salman, disambut hangat Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.

Arab Saudi merupakan sekutu dekat Washington di Timur Tengah, yang berpotensi mendatangkan investasi besar di AS. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin berbicara tentang peluang bisnis, perdamaian, kecerdasan buatan, dan teknologi.

Salah satu isu besar yang dibahas adalah normalisasi hubungan Arab Saudi dengan sekutu AS lainnya di Timur Tengah, Israel. Dalam beberapa bulan terakhir, Trump berulang kali mengatakan bahwa ia ingin Riyadh bergabung dengan apa yang disebut Perjanjian Abraham, yang menetapkan hubungan formal antara Israel dan beberapa negara Arab.

Pada Selasa, Pangeran Mohammed dan Trump mengisyaratkan kemungkinan kemajuan dalam masalah ini tanpa memberikan detail atau jadwal untuk kesepakatan potensial. Namun, MBS menegaskan kembali bahwa Riyadh ingin memajukan pembentukan negara Palestina sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.

 

“Kami percaya bahwa memiliki hubungan baik dengan semua negara Timur Tengah adalah hal yang baik, dan kami ingin menjadi bagian dari Perjanjian Abraham,” ujar Pangeran Mohammed kepada wartawan, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

“Namun, kami juga ingin memastikan bahwa kami mengamankan jalur yang jelas menuju solusi dua negara. Dan hari ini kami berdiskusi dengan Bapak Presiden bahwa kami harus mengupayakannya, untuk memastikan bahwa kami dapat mempersiapkan situasi yang tepat sesegera mungkin untuk mewujudkannya.”

Para pejabat Saudi sebelumnya menekankan bahwa Riyadh berkomitmen pada Prakarsa Perdamaian Arab, yang mensyaratkan pengakuan Israel atas pembentukan negara Palestina.

Trump mengatakan ia telah melakukan “pembicaraan yang baik” dengan Pangeran Mohammed mengenai isu tersebut.

 

“Kami membahas satu negara, dua negara. Kami membahas banyak hal. Dalam waktu dekat, kami juga akan membahasnya lebih lanjut,” kata presiden AS tersebut.

Pada Juni, Utusan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah Steve Witkoff mengatakan akan ada lebih banyak negara yang bergabung dengan Perjanjian Abraham. Terbaru, Kazakhstan menyatakan telah bergabung dalam kesepakatan ini, meski Astana sudah memiliki hubungan diplomatik dan ekonomi penuh dengan Israel.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya