Serangan Udara Israel di Beirut Tewaskan Komandan Senior Hizbullah

Arief Setyadi , Jurnalis
Senin 24 November 2025 08:17 WIB
Serangan Israel di Beirut (Foto: Yenisafak)
Share :

BEIRUT – Serangan udara Israel di Beirut terhadap kelompok militan Lebanon, Hizbullah, menewaskan komandan senior Hizbullah, Haytham Ali Tabatabai, pada Minggu 23 November 2025. Serangan yang menargetkan pinggiran selatan ibu kota Lebanon ini tidak hanya menewaskan Tabatabai, tetapi juga empat anggota Hizbullah lainnya. 

Insiden ini terjadi meski perjanjian gencatan senjata telah berlaku sejak November 2024. Menurut otoritas kesehatan Lebanon, serangan tersebut mengakibatkan total lima korban jiwa dan 28 orang terluka, melansir Yenisafak.

Pemerintah Israel mengonfirmasi serangan tersebut. Bahkan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh Tabatabai sebagai pemimpin di balik upaya "pembangunan dan persenjataan" Hizbullah. Netanyahu mengklaim operasi ini diizinkan berdasarkan rekomendasi dari Menteri Pertahanan Israel Katz dan Kepala Staf Eyal Zamir.

Serangan ini menambah daftar pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata yang seharusnya membawa stabilitas ke kawasan perbatasan Israel-Lebanon. Sejak gencatan senjata, Israel telah melancarkan beberapa serangan ke pinggiran selatan Beirut, termasuk insiden terbaru pada Juni.

Dalam laporannya, misi penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) mencatat Israel telah melakukan lebih dari 10.000 pelanggaran udara dan darat sejak gencatan senjata berlaku.

•    Korban di Lebanon: Kementerian Kesehatan Lebanon mendokumentasikan setidaknya 331 korban jiwa dan 945 korban luka akibat serangan Israel selama periode ini.
•    Kehadiran Militer: Sesuai persyaratan gencatan senjata, militer Israel seharusnya mundur sepenuhnya dari Lebanon selatan pada Januari lalu. Namun, Israel masih mempertahankan pos militer di lima pos terdepan di perbatasan, memperkeruh situasi keamanan yang rapuh.

Tindakan Israel yang terus mengintensifkan serangan udara hampir setiap hari di wilayah Lebanon, dengan dalih menargetkan anggota dan infrastruktur Hizbullah, telah membuat situasi di Lebanon selatan semakin tegang.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya