Rudal jarak menengah dapat terbang antara 500 hingga 5.500 kilometer (310 hingga 3.400 mil). Senjata semacam itu dilarang berdasarkan perjanjian era Soviet yang ditinggalkan Washington dan Moskow pada 2019.
Putin dan Lukashenko sebelumnya mengatakan bahwa Oreshnik akan dikerahkan ke Belarus sebelum akhir tahun, demikian dilansir Associated Press.
Saat menandatangani pakta keamanan dengan Lukashenko pada Desember 2024, Putin mengatakan bahwa meskipun Rusia mengendalikan rudal Oreshnik, Moskow akan mengizinkan Minsk untuk memilih targetnya. Ia mencatat bahwa jika rudal tersebut digunakan terhadap target yang lebih dekat ke Belarus, rudal itu dapat membawa muatan yang jauh lebih berat.
Pada 2024, Kremlin merilis doktrin nuklir yang direvisi, yang menyatakan bahwa serangan konvensional negara mana pun terhadap Rusia yang didukung oleh kekuatan nuklir akan dianggap sebagai serangan bersama terhadap negara tersebut. Ancaman itu jelas bertujuan mencegah Barat mengizinkan Ukraina menyerang Rusia dengan senjata jarak jauh dan tampaknya secara signifikan menurunkan ambang batas untuk kemungkinan penggunaan persenjataan nuklir Rusia.
Doktrin Rusia yang direvisi juga menempatkan Belarus di bawah payung nuklir Rusia.