SURIAH – Jet tempur dan artileri Tentara Amerika Serikat membombardir beberapa target di Suriah yang dikaitkan militer AS dengan ISIS. Penyerangan ini sebagai pembalasan atas serangan baru-baru ini yang menewaskan dua anggota militer Amerika.
“Dengan ini saya mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan melakukan pembalasan yang sangat serius, seperti yang telah saya janjikan, terhadap teroris pembunuh yang bertanggung jawab,” tulis Presiden Donald Trump kemudian di Truth Social, dilansir CNN, Sabtu (20/12/2025).
Sementara itu, Menteri Pertahanan Pete Hegseth menyebut serangan itu sebagai "deklarasi pembalasan,".
"Ini bukan awal dari perang, ini adalah deklarasi pembalasan," tulisnya. "Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Presiden Trump, tidak akan pernah ragu dan tidak akan pernah menyerah untuk membela rakyat kita,"ujar Pete.
Setelah serangan pada 13 Desember yang menewaskan dua tentara dan seorang penerjemah sipil, Pasukan AS dan mitra melakukan 10 operasi di Suriah.
Operasi-operasi tersebut juga menghasilkan intelijen dari perangkat elektronik yang dikumpulkan selama operasi yang memberikan informasi yang berkontribusi pada penargetan serangan, menurut pejabat AS yang sama.