Menurut SBY, penanganan bencana, termasuk rekonstruksi dan rehabilitasinya, memerlukan waktu. Selain itu, diperlukan sumber daya, termasuk finansial yang mencukupi. Bahkan, ia menekankan pentingnya kebijakan dan master plan yang utuh, serta pelaksanaan yang efektif.
"Semua ini saya pelajari dari pengalaman pemerintahan saya dalam mengatasi bencana tsunami di Aceh dan Nias, gempa bumi di Yogyakarta dan Padang, serta sejumlah bencana alam berskala besar lainnya," tambahnya.
SBY menekankan bahwa komando dan pengendalian harus efektif, dan idealnya Presiden memimpin melalui manajemen krisis yang dijalankan. Namun, ia memahami bahwa cara dan gaya setiap kepala pemerintahan berbeda.
"Misalnya, apa yang dilakukan oleh Presiden Prabowo saat ini bisa berbeda dengan yang saya lakukan dulu. Hal ini disebabkan perbedaan situasi atau konteks bencana; perbedaan jenis bencana dan magnitudo kerusakan yang ditimbulkan, serta perbedaan gaya kepemimpinan para pemimpin," katanya.