JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno memastikan percepatan penanganan darurat pascabencana di wilayah Sumatera terus dilakukan, khususnya dalam pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) melalui penyiapan lahan.
Di Provinsi Aceh, pembangunan huntara telah memasuki tahap konstruksi di Kabupaten Pidie Jaya. Sementara enam kabupaten lainnya, yakni Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Tengah, Gayo Lues, Bener Meriah, dan Bireuen, masih berada pada tahap pematangan lahan serta pembukaan akses jalan menuju lokasi huntara.
Adapun Kabupaten Aceh Timur dan Nagan Raya masih dalam proses identifikasi lahan. Pratikno menjelaskan, pembangunan huntara dan huntap dilakukan secara kolaboratif oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat dengan dukungan TNI dan Polri, serta dikoordinasikan oleh BNPB.
"Persiapan dan percepatan pembangunan huntara terus dilakukan. Tantangan utama memang penyiapan lahan oleh pemerintah daerah, sementara pembangunan fisiknya dikerjakan pemerintah pusat di bawah koordinasi BNPB,” ujar Pratikno, Jumat (26/12/2025).
Sementara di Sumatra Utara, empat daerah telah memasuki tahap pembangunan huntara dan huntap, yakni Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, dan Langkat.
Di Sumatra Barat, pembangunan huntara berlangsung di lima kabupaten, yaitu Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 8 unit huntara, Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 3 kopel, Kabupaten Padang Pariaman 7 kopel atau 17 unit, Kabupaten Tanah Datar 1 kopel, dan Kabupaten Agam 2 kopel.
Pratikno juga menyampaikan perkembangan pemulihan infrastruktur. Dari total 81 ruas jalan nasional yang terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, 72 ruas telah kembali berfungsi, sementara 9 ruas lainnya masih dalam proses penanganan.
“Pemerintah terus mempercepat penanganan ruas jalan agar konektivitas dan layanan logistik semakin lancar,” katanya.
Untuk sektor pendidikan, pemerintah menargetkan sekolah-sekolah terdampak dapat kembali beroperasi pada pekan pertama Januari 2026. Saat ini, sekitar 65 persen sekolah telah siap digunakan setelah melalui proses revitalisasi dan pembersihan.
Pratikno menegaskan arahan Presiden agar seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah bekerja tanpa henti mengerahkan seluruh sumber daya nasional guna mempercepat pemulihan pascabencana.
“Kehidupan dan penghidupan masyarakat harus dipulihkan bahkan menjadi lebih baik. Itu perintah Presiden dan harus kita jalankan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Di tengah kondisi cuaca yang masih dinamis, pemerintah juga terus mengoptimalkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) melalui kolaborasi BNPB, BMKG, dan TNI-Polri untuk mengurangi intensitas curah hujan.
Pemerintah turut mengapresiasi dukungan seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, relawan, hingga warga yang bergotong royong mempercepat pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
(Awaludin)