ACEH BESAR - Bupati Aceh Besar, Buchari Daud mengundurkan diri dari jabatannya tanpa menyebutkan alasan jelas. Namun beredar kabar bahwa Daud mundur karena diteror kelompok tertentu.
Seketaris daerah Aceh Besar, Muhammad Dahlan mengatakan, pernyataan secara pribadi itu di sampaikan Buchari di hadapan sejumlah kepala dinas dilingkungan kabupaten Aceh Besar. Surat pengunduran diri Buchari ditulis dengan tangan di atas materai Rp6.000 dan ditembuskan kepada menteri dalam negeri.
"Pak Buchari tidak menyatakan alasan pengunduran diri, kemudian beliau langsung pergi meninggalkan ruang rapat, Pak Wakil Bupati juga berusaha mengejar dan menanyakan asal pengunduran dirinya, tapi beliau tidak menjelaskannya," katanya di Aceh Besar, Jumat (5/9/2008).
Dahlan mengungkapkan meskipun secara pribadi Buchari telah menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya, namun Buchari masih tetap sebagai Bupati Aceh Besar, karena secara yuridis formal, pengunduran diri seorang pejabat pemerintah harus melalui keputusan menteri dalam negeri.
"Saya sudah menyampaikan kepada seluruh kepala dinas walaupun bapak telah menyatakan mengundurkan diri, sebelum adanya surat resmi dari Mendagri berarti beliau tetap sebagai Bupati Aceh Besar, tidak boleh ada daerah yang tidak punya bupati," katanya.
Menyingung soal indikasi lain dibalik pengunduran diri Bupati Aceh Besar, Dahlan mengatakan selama dua tahun memimpin Aceh Besar, Buchari tidak memiliki masalah dengan jajarannya maupun dengan Pemerintah Provinsi. Ketika ditanyai adanya kemungkinan tekanan dari pihak tertentu, Dahlan tidak mau berkomentar banyak.
Beberapa wartawan juga telah berusaha meminta konfirmasi kepada Bupati Aceh Besar Buchari Daud, dengan mendatangi rumah dinas maupun rumah kediaman pribadinya di Desa Kuta Lamreung, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar. Sejumlah Ajudan dan kerabat dekatnya mengatakan Buchari untuk sementara waktu tidak mau berkomentar menyangkut alasan pengunduran dirinya. "Bapak tidak mau ditemui sekarang, biarkan bapak tenang dulu," kata salah seorang kerabat dekat Buchari.
Sumber lain menyebutkan, bahwa Buchari mendapat tekanan dari kelompok tertentu selama memimpin jabatannya sebagai Bupati Aceh Besar. Sumber itu menyebut bahwa kelompok tersebut juga meminta sejumlah proyek tertentu dari pemerintah dengan nada ancaman.
(Muhammad Saifullah )