Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menengok Peta Koalisi Pilpres 2009

Ferdinan , Jurnalis-Senin, 11 Mei 2009 |07:39 WIB
Menengok Peta Koalisi Pilpres 2009
A
A
A

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum telah mensahkan perolehan suara partai politik untuk kursi DPR dari 33 provinsi dengan 77 daerah pemilihan. Kini saatnya partai politik berhitung membentuk blok koalisi di parlemen atau untuk pemilihan presiden.

Koalisi pertama yakni partai Demokrat, PKS, PKB, PPP dan PAN. Jumlah kursi gabungan kelima partai ini mencapai 272 kursi atau setara dengan 56,07% dari total 560 kursi di DPR.

Partai Golongan Karya dan partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menjadi koalisi kedua yang memperoleh kursi total sebanyak 123 kursi atau 21,97%.

Sedangkan PDI Perjuangan yang meraih 93 kursi atau 16,61% belum menentukan arah koalisi menghadapi pilpres. Sama halnya dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang meraih 30 kursi atau 5,36%.

Memang, koalisi besar sebelumnya sudah digagas 'Blok Teuku Umar' lewat kontrak politik antara partai Golkar, PDI Perjuangan, Gerindra, Hanura dan PPP, Jumat, 1 Mei lalu. Koalisi tersebut sedianya hendak memperkuat fungsi parlemen sebagai pengawas kebijakan pemerintah. Namun, koalisi tersebut kemungkinan besar buyar.

Golkar dan Hanura lebih dulu mendeklarasikan duet Jusuf Kalla-Wiranto sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Sementara Partai Persatuan Pembangunan yang sempat ikut dalam koalisi besar mendadak memutuskan arah dukungan ke Partai Demokrat yang mengusung Susilo Bambang Yudhoyono sebagai capres.

Sementara, menguatnya wacana duet Megawati-Prabowo Subianto menjadi mentah dengan sikap PDIP dan Gerindra yang sama-sama ngotot menjadikan orang nomor satu di partainya sebagai calon presiden di pilpres 2009.

Posisi politik kedua partai memang belum begitu jelas. Bahkan, dikabarkan PDI Perjuangan sedang gencar melakukan komunikasi politik sebagai penjajakan koalisi dengan partai Demokrat.

Pengamat politik Bima Arya Sugiarto menilai kemungkinan bersatunya kembali PDIP-Gerindra masih terbuka lebar. "Kemungkinannya 40-60 persen. Karena ada keinginan kuat menarik PDIP ke Demokrat," ujarnya

Berdasarkan Peraturan KPU nomor 32 tahun 2009 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Pilpres, KPU membuka pendaftaran bakal pasangan capres dan cawapres mulai Minggu (10/5/2009) hingga Sabtu (16/5/2009). Untuk mendaftar, bakal capres dan cawapres mesti mengantongi syarat dukungan 25 persen suara sah nasional atau 20 persen perolehan kursi di DPR.

Dengan syarat ini, koalisi Demokrat dan Golkar dipastikan lolos untuk maju mengusung masing-masing pasangan capres dan cawapres. Sementara PDIP dan Gerindra harus berupaya keras mencari dukungan suara dari partai politik yang tidak memenuhi ambang batas perolehan kursi parlemen.

Bima menambahkan elite partai Gerindra harus realistis dalam menghadapi pilpres. "Gerindra memang paham betul kans Prabowo sebagai capres. Namun, agak berat untuk menggandeng parpol kecil yang sudah lebih dulu didekati Demokrat," pungkasnya.

(Fitra Iskandar)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement