BOSTON - Menjelang pemerintahan baru, sejumlah nama disebut-sebut bakal masuk dalam bursa kabinet SBY-Boediono. Salah satunya adalah Nasaruddin Umar. Dirjen Bimas Islam Departemen Agama ini disebut-sebut bakal menggantikan bosnya saat ini, Maftuh Basyuni, sebagai Menteri Agama (Menag).
Nasar, demikian dia biasa disapa, mengaku siap jika nantinya diminta SBY untuk menempati posisi tertinggi di institusinya saat ini. Menurutnya, itu adalah bagian dari pengabdian dan jihadnya bagi bangsa dan negara.
"Saya merasa bukan orang yang paling tepat, tetapi kalau itu diminta oleh negara, saya kira itu bagian dari jihad atau perjuangan," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Hotel Four Season, Boston, Amerika Serikat, Senin (28/9/2009) atau Selasa waktu Indonesia seperti dilaporkan wartawan okezone Amirul Hasan.
Dia mengaku, sudah cukup lama mengenal SBY, bahkan ketika SBY masih berpangkat kolonel. Saat itu, katanya, dia sudah sering bekerja sama dengan SBY membina dan mengirim alumni-alumnni perguruan tinggi ke desa-desa. Oleh
karenanya Nasar mengaku tidak semata-mata mengejar jabatan.
"Jadi saya sama sekali bekerja bukan untuk kepentingan ya, tapi kalau seandainya saya diminta maka sami'na wa ato'na. Tapi sekali lagi niat kita bukan untuk jabatan," tegasnya.
Jika dikemudian hari SBY memang mimilihnya sebagai menteri, dia mengaku telah memiliki road map atau perencanaan, bagaimana dia memimpin institusinya ke depan. Sebagai orang dalam di Departemen Agama, Nasaruddin mengaku telah memahami institusi tempatnya bekerja, baik kelebihan maupun kekurangannya.
"Saya sudah lama di Depag, (sekarang) sudah jadi eselon satu. Tentu di dalam benak saya, sudah banyak kelemahannya dan sudah tahu juga banyak kelebihannya," tambahnya.
Menurutnya, siapapun yang akan menjadi menteri agama dia harus berpikir lain dan menyesuaikan Departemen Agama dengan perkembangan zaman. Menurutnya, akselerasi pembinaan ummat harus lebih diintensifkan karena lingkungan sekitar menuntut perubahan lebih besar.
"Akselerasi pembinaan ummat harus lebih diintensifkan karena lingkungan pacunya semakin maju maka kita pun harus mengimbangi," pungkasnya.
Nasarudin menjadi bagian dalam rombongan Presiden melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Selain Nasarudin, ada juga Kepala BPN Joyo Winoto dan Gita Wiryawan yang juga disebut-sebut sebagai calon kuat menteri negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Adapun Evita Legowo, Dirjen Migas Departemen ESDM menyusul ketika SBY sudah berada di Boston.
(Dede Suryana)