Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Invasi AS ke Irak Berakhir

Invasi AS ke Irak Berakhir
Presiden Amerika Serikat Barack Obama. (Foto: Daylife.com)
A
A
A

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kemarin secara simbolis menandai berakhirnya operasi tempur Amerika di Irak yang telah berlangsung selama tujuh tahun.

Secara khusus, Obama membahas berakhirnya operasi itu dalam pidato kenegaraan yang disiarkan tadi malam waktu setempat. Dalam sebuah wawancara dengan NBC pada Minggu 29 Agustus, Obama meyakinkan Amerika, bahwa penarikan militer tersebut tepat waktu.

Sebelumnya Obama mengunjungi sebuah pangkalan militer di Texas untuk bertemu tentara yang baru kembali dari Irak. ”Apa yang Anda telah lihat sudah lebih rendah dan lebih rendah lagi tingkat kekerasannya. Pasukan keamanan Irak setidaknya berfungsi meski tidak lebih baik dari apa yang telah kita antisipasi,” jelas Obama. Saat ini kekuatan pasukan AS di Irak telah berkurang di bawah 50.000 personel. Sementara, mulai Senin (6/9), misi tentara AS bukan lagi ikut perang namun memberikan saran dan mendukung pasukan Irak.

Berdasarkan jadwal yang ditetapkan Obama, seluruh pasukan AS akan keluar dari Irak pada akhir tahun 2011. Kendati demikian, para pejabatAS mengatakan,kehadiran tentara akan tetap ada dengan jumlah lebih kecil atau sedikit. Menanggapi hal ini, Pemerintahan Irak khawatir jika militer AS akan keluar terlalu cepat dari Irak akan berdampak pada rencana pembentukan pemerintahan mereka yang baru.Terlebih lagi Irak telah mengalami peningkatan serangan dan kebuntuan politik selama lima bulan yang telah memblokir pembentukan pemerintahan baru.

Pekan lalu sekitar 53 orang tewas dan ratusan luka-luka karena ledakan selusin bom mobil yang terkoordinasi di 10 kota besar dan kota-kota kecil di seluruh negara. Hal ini berlangsung selama bulan suci Ramadan. Hal senada juga diungkapkan perwira militer senior Irak kepada AFPpada awal bulan ini.Dia mengkhawatirkan masalah keamanan di Irak memburuk setelah Amerika pergi.

Sehingga, mereka harus tetap tinggal sampai militer Irak sepenuhnya dalam kondisi siap pada tahun 2020. Namun, Gedung Putih tetap bersikeras jika Irak mampu menyediakan keamanan mereka sendiri sekarang. Jenderal senior AS mengatakan, jika pasukan keamanan lokal mengalami kegagalan, militer tempur AS bisa kembali ke Irak. Sementara, Perdana Menteri Irak Nouri al Maliki justru mengatakan bahwa negaranya sudah mandiri tanpa keberadaan pasukan AS.

Menurut dia, pasukan keamanan negara itu akan siap menghadapi ancaman keamanan. “Saat ini Irak berdaulat dan mandiri. Pasukan keamanan kita akan memimpin penjaminan keamanan dan menjaga negara ini serta menyingkirkan semua ancaman baik dari dalam maupun luar,” tandas Maliki. Menyinggung kegagalan Irak membentuk pemerintahan baru, Obama mengatakan, kondisi politik di sana sedang mengalami kesulitan demokrasi yang masih berusia muda.

Namun, dia yakin hal itu akan segera selesai. Selain di Irak,Obama juga diharapkan dapat meningkatkan operasi militer AS di negara lainnya.Seperti di Afganistan, saat pemilihan presiden jumlah tentara meningkat tiga kali lipat dari jumlah awal mandatnya. Sehingga dibutuhkan tambahan militer dari AS. (AFP/BBC/CNN/susi/sindo)  

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement