Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ribuan Kartun Tikus Koruptor Warnai Hari Korupsi Sedunia

Saladin Ayyubi , Jurnalis-Kamis, 09 Desember 2010 |15:37 WIB
Ribuan Kartun Tikus Koruptor Warnai Hari Korupsi Sedunia
Salah satu kartun yang dipamerkan
A
A
A

BANYUMAS - Memperingati hari antikorupsi sedunia tidak harus dilakukan dengan demonstrasi turun ke jalan. Di Banyumas, Jawa Tengah, hari nanti korupsi sedunia diperingati dengan cara menggelar ribuan lukisan kartun bertema korupsi di sebuah sekolah menengah pertama. Hal ini dilakukan sebagai pembelajaran sejak dini agar para siswa tidak melakukan korupsi.
 
Seperti yang dilakukan di SMP Negeri 5 Purwokerto. Ribuan gambar kartun dalam Bahasa Banyumasan yang bertemakan tentang korupsi ini digelar. Tema yang diangkat mengenai korupsi, dengan model kartun berupa binatang tikus. Hal ini sebagai simbol bahwa koruptor adalah tikus-tikus yang selalu bekerja dengan cara menggerogoti uang rakyat.
 
Gambar-gambar yang ditampilkan kebanyakan bercerita mengenai kondisi sekarang. Mulai dari korupsi yang terjadi di DPR, korupsi di instansi pemerintah, korupsi di Kejaksaan, korupsi di Kepolisian hingga korupsi paling bawah yaitu korupsi waktu dari para pelajar yang suka membolos.
 
Menurut Cipto Pratomo, pemrakarsa ide, momen ini digunakan sebagai pembelajaran sejak dini bagi para siswa agar mengerti bahwa korupsi bisa terjadi pada siapa saja. Tak hanya itu momen ini juga dilakukan agar para siswa tidak melakukan korupsi sejak dini.
 
“Kami sengaja memilih kartun sebagai media agar mudah dipelajari dan dipahami. Selain itu dengan bahasa daerah, kami juga ingin mengangkat budaya sendiri. Kartun bertema korupsi ini juga sebagai pembelajaran siswa agar mengerti jika korupsi juga bisa terjadi pada siswa yaitu dengan cara menyontek atau mencuri waktu dengan membolos. Oleh karena itu, dengan kartun ini bisa dijadikan pembelajaran bersama,” jelas Cipto Pratomo, Kamis (9/12/2010).
 
Cipto menambahkan acara ini sendiri merupakan bentuk protes dengan cara yang lebih halus. Protes yang dia lakukan dengan menggelar lukisan kartun ini dirasa akan lebih mengena dan lebih lama bisa dinikmati oleh semua kalangan karena gambar bisa dilihat sewaktu-waktu.

(M Budi Santosa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement