SEMARANG– Tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berhasil menorehkan prestasi pada 1st Vietnam International Choir Competition 2011 yang berlangsung 16–20 Maret 2011 di Kota Hoi An Vietnam.
Selain meraih terbaik dalam dua kategori juara, PSM Undip juga membawa pulang sebuah medali emas dan perak dari ajang tersebut. Rektor Undip Semarang Soedharto P Hadi mengatakan, prestasi yang diraih di antaranya terbaik dalam kategori mixed choir-without compulsory piece setelah meraih total nilai 24,25. Hal yang sama juga didapatkan pada kategori female choirs-without compulsory piece dengan total nilai 25,18. “Pada kategori folklore, PSM Undip meraih medali emas. Hanya gagal menjadi terbaik karena kalah dengan Coro San Benildo dari Filipina. Sedangkan pada kategori sacred choir music, kami memeroleh medali perak,” katanya kemarin.
Menurut Soedharto, prestasi yang berhasil diperoleh patut dibanggakan. Prestasi tersebut akan menjadi salah satu jalan dalam menjadikan Undip sebagai world class university. Setidaknya, tiga medali emas diraih, dua di antaranya termasuk gelar terbaik serta sebuah medali perak. “Sebagai kawah candradimuka, semua mahasiswa bisa mengembangkan bakat dan minatnya di sini (Undip),” katanya.
Ketua PSM Undip Meylinda Rosa Putri mengatakan, prestasi tersebut diwarnai sebuah ganjalan. Pasalnya, saat ini ketua rombongan Muhammad Febriyanto masih tertinggal di Vietnam. Dia harus menjalani perawatan karena diindikasikan terkena pneumonia.
Pembina PSM Undip Bagoes Widjanarko menambahkan, menjelang kompetisi, kesehatan mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran tersebut terus memburuk. Febri selanjutnya dirujuk ke rumah sakit lokal di Hoi An. Dan perkembangan terakhir, Febri harus dirujuk ke RS di Ho Chi Minh City. (susilo himawan/sindo) (rfa)
(Rani Hardjanti)