Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pendoktrin NII Kerap Gunakan Mal untuk Pertemuan

Deny Irwansyah , Jurnalis-Kamis, 21 April 2011 |15:49 WIB
Pendoktrin NII Kerap Gunakan Mal untuk Pertemuan
Ilustrasi pusat perbelanjaan (Foto: Ist)
A
A
A

MALANG- Pusat perbelanjaan atau mal yang bertebaran di Indonesia ternyata dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Seperti yang terjadi di Malang, pendoktrin Negara Islam Indonesia (NII) melakukan pertemuan di mal.

HN, salah seorang mahasiswa UMM yang lolos dari jerat NII, mengaku pertama kali diajak salah seorang rekannya untuk bertemu dengan Feri dan Fikri di mal yang ada di Malang.

Di salah satu ruang diskusi tersebut, dua orang pendoktrin NII mulai melancarkan aksinya. Mereka memperkenalkan Negara Islam yang lebih baik dari Negara Indonesia yang ada saat ini.

“Sedikit sedikit mereka mengeluarkan hadis untuk meyakinkan kita,” kata HN saat ditemui wartawan, Kamis (21/4/2011).

Untungnya kedua orangtua HN tidak memperbolehkan niat anaknya menuju Jakarta. Pasalnya HN harus menyetorkan uang sebesar Rp1,2 juta untuk biaya perjalanan melihat pohon pisang.

Namun usaha kedua pendoktrin tersebut ternyata tidak berhenti sampai di sana. Mereka sempat mengancam jika tidak ikut dengan kelompok mereka akan mengalami kecelakan dalam waktu dekat.

Tanpa pikir panjang, akhirnya HN memilih untuk pulang. Namun beberapa waktu kemudian, dia mendapat kabar empat orang temannya ternyata telah ikut ke Jakarta.

Sebelumnya Agung Arief Perdana Putra dan Mahatir Rizki dikabarkan hilang dan tidak diketahui keberadaannya. Kedua mahasiswa UMM ini diduga merupakan korban penculikan kelompok NII.

Tidak hanya itu keluarga juga melaporkan kehilangan ke polisi. Sejumlah bukti dibawa, di antaranya bukti foto dua orang yang dilaporkan sebagai pelaku penculikan Feri alias Adam dan Fikri alias Muhayin, kini dalam peyelidikan polisi.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement