Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Intip Aksi Peserta Darmasiswa

Rifa Nadia Nurfuadah , Jurnalis-Kamis, 21 April 2011 |16:36 WIB
Intip Aksi Peserta Darmasiswa
Peserta Darmasiswa memainkan gamelan dan menari (Foto: Rifa Nadia/okezone)
A
A
A

JAKARTA - Gadis mungil itu berlenggak lenggok lincah di atas panggung. Gerakannya menghentak seirama musik gamelan Bali yang mengiringi koreografi rumit dan dinamis itu. Hampir sepanjang tarian, tangannya memainkan kipas dengan apik, diiringi dengan lirikan mata khas penari Bali.

Siapa sangka, gadis penari itu berasal dari Jepang. Namanya Mahiro Yuki. Dia  adalah salah satu peserta program Darmasiswa Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).

Selain Yuki, ada juga Anouk Wilke. Gadis 26 tahun asal Belanda ini pada malam penutupan program Darmasiswa di Kemendiknas tadi malam luwes menarikan Tari Topeng dari Cirebon. Sebuah tarian yang mulai aus dimakan zaman.

Yuki dan Anouk hanyalah dua dari ratusan peserta program Darmasiswa tahun 2010/2011. Darmasiswa adalah program beasiswa yang ditawarkan ke siswa asing dari berbagai negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia untuk mempelajari Bahasa, kesenian, musik dan kerajinan Indonesia.

Para peserta akan ditempatkan di puluhan perguruan tinggi seluruh Indonesia. Mereka bisa belajar Bahasa Indonesia atau mendalami seni dan budaya, termasuk tarian tradisional Indonesia seperti Yuki dan Anouk tadi. Program ini berlangsung enam bulan hingga satu tahun.

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menyatakan, selain sebagai sarana promosi, program ini juga ditujukan untuk menyediakan hubungan budaya serta kesepahaman yang lebih kuat di antara negara-negara partisipan, terutama di kalangan generasi muda.

"Program ini merupakan sarana diplomasi kultural kita dengan berbagai negara. Nantinya, para peserta Darmasiswa dapat menjadi duta budaya bagi Indonesia," kata Nuh.

Program Darmasiswa tahun ini diikuti sekira 500 peserta dari 65 negara.  Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1974 lalu, peserta dari Asia Tenggara dan Asia mendominasi, diikuti oleh negara-negara Eropa.

Anouk yang memiliki darah Indonesia dari ibunya mengaku, sejak kecil menyenangi tarian dan tertarik mendalami tarian tradisional Indonesia. "Ini salah satu cara saya membantu melestarikan tarian tradisional nenek moyang saya," kata pemegang gelar sarjana Psikologi itu kepada okezone.

Selain Anouk, ada juga Rika Farkas. Wanita asli Hongaria ini mengaku jatuh cinta dengan Indonesia sejak pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Dewata, Bali, pada 2006 lalu. "Saya terpesona dengan kemeriahan Bali. Di sana banyak sekali bau, suara, dan warna yang memukau saya," kata Rika.

Meski telah beberapa kali mengunjungi Indonesia, tahun ini adalah pertama kalinya Rika belajar bahasa dan budaya Indonesia secara resmi. "Ini pengalaman yang sangat memperkaya wawasan saya," ujarnya mengimbuhkan.

Ketika malam kian larut, panggung di Plaza Insan Berprestasi Kemendiknas itu dipenuhi sekelompok mahasiswa asing yang menari dan memainkan gamelan khas Jawa. Yuki bahkan terlihat mengenakan kebaya dan sanggul. Seperti sinden kawakan, suara Yuki melenggak lenggok dan bercengkok menyanyikan tembang Jawa. Rombongan gamelan itu mengiringi mahasiswa peserta Darmasiswa lainnya menari.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement