JAKARTA - Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengungkapkan, aparat penegak hukum harus waspada karena Nunun memegang paspor milik keponakannya, Yane Yunarni, yang mempunyai wajah mirip dengannya.
Sehingga sangat dimungkinkan istri Adang Daradjatun itu berpindah negara menggunakan paspor Yane Yunarni. Ditanya perihal infomasi ini Menkum HAM Patrialis Akbar menolak berkomentar.
“Itu saya no comment, karena berkaitan dengan negara lain, kalau Indonesia sudah dapat dipastikan tidak bisa. Tapi kalau di negara lain itu bukan wilayah kita,” ungkapnya di kantor Kemenkum HAM, Jakarta, Kamis (9/6/2011).
Patrialis menegaskan pihaknya belum mendapat data pasti mengenai rumor di atas. Sehingga tidak akan berpolemik lebih jauh. “Kita tidak boleh menuduh orang tanpa suatu pembuktian,” tegasnya.
Guna mencari tahu keberadaan Nunun, Kemenkum HAM dalam kaitan ini Ditjen Imigrasi sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. “Kementerian Luar Negeri akan memberitahu ke seluruh perwakilan kita yang ada di seluruh dunia. Namun belum ada progress-nya karena baru kemarin pemberitahuannya oleh Kemenlu ke perwakilan di seluruh dunia,” ungkapnya.
Nunun pergi ke Singapura pada 23 Februari 2010 dengan alasan berobat sakit pikun. Kepergian Nunun tepat sehari sebelum surat cekalnya diterbitkan. Saat itu status Nunun baru sebatas saksi dalam perkara suap pemilihan DGS BI.
Setahun setelah kepergiannya ke Singapura, status Nunun dinaikkan menjadi tersangka. Meski paspornya telah dicabut, namun pemerintah belum berhasil memulangkan Nunun. Kabar terakhir dia berada di Kamboja, namun informasi itu belum terkonfirmasi.
Nunun Nurbaetie Daradjatun lahir pada 28 September 1950. Paspornya bernomor U17116 dikeluarkan pada 11 November 2009 di Jakarta selatan dengan nomor induk imigrasi 11009001121 yang berlaku hingga 2014.
Beberapa waktu lalu Fahmi Idris juga mengungkapkan bawa Nunun berada di Bangkok, Thailand. Bukan di Singapura seperti yang santer dikabarkan waktu itu. "Teman saya ketemu Nunun di Jakarta, Singapura, dan Bangkok. Dia sekarang di Bangkok di suatu tempat tetapi bukan di rumah sakit," kata dia di kediamannya di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (6/2/2011).
Fahmi kembali menegaskan pernyataan sebelumnya yang menyebut Nunun dalam keadaan sehat, tidak sakit ingatan seperti yang diklaim keluarga dan pengacara istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun tersebut.
Dia mengaku, rekannya memberi informasi kalau Nunun yang sempat dirawat di Mount Elizabeth, Singapura, sempat ke Jakarta saat KPK melakukan pencarian. Tak hanya itu, berdasarkan informasi yang diperoleh Fahmi, hasil medik Nunun diberikan ke seorang ahli kesehatan di Jakarta.
"Profesor itu bilang 'oh ini cuma stres', bukan berarti hilang ingatan. Kebetulan profesor ahli syaraf itu teman saya, tetapi saya tidak bisa menyebut namanya," beber Fahmi.
(Muhammad Saifullah )