DEPOK – Munculnya aliran Komunitas Millah Abraham (KOMAR) di Depok dikhawatirkan dapat mengganggu keamanan dan ketertiban kerukunan kehidupan umat beragama. Pasalnya, ajaran yang disampaikan oleh aliran tersebut dinilai sesat karena mencampur adukkan agama Islam, Nasrani, dan Yahudi.
Ketua Komisi A Bidang Gangguan Ketertiban dan Keamanan dari Fraksi PKS DPRD Depok Qurtifa Wijaya mengatakan aliran KOMAR diduga mirip dengan ajaran nabi palsu tahun 2008 yang sempat berkembang di Depok, Al Qiyadah Al Islamiyah oleh Ahmad Musadeq. Musadeq saat itu juga mencampurkan ajaran Islam dan Nasrani, dengan bertapa di wilayah Bogor.
“Ini kan jadi satu pembahasan, karena ditengarai aliran Mussadeq muncul lagi, yang kita khawatirkan hanya takutnya mengganggu keyakinan umat beragama, setelah sebelumnya ada Ahmadiyah, ada NII juga, kini ada KOMAR,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (14/07/11).
Qurtifa menilai banyaknya aliran sesat saat ini akibat adanya frustrasi sosial dimana banyak masyarakat mencari pelarian untuk ketenangan jiwa. Karena itu, kata dia, pembinaan sedini mungkin di usia pelajar harus ditanamkan penanaman nilai–nilai moral dan pemahaman agama yang benar.
“Banyak orang saat ini mencari kelompok–kelompok tertentu untuk mendapatkan ketenangan, karena kalau mereka mengatakan keturunan nabi Ibrahim, dan mencampurkan ajaran Yahudi, jelas–jelas salah, dalam sejarah islam pun juga hal itu menyimpang,” katanya.
MUI kota Depok mengungkapkan aliran KOMAR memang mengincar para pengikut yang berpendidikan rendah atau pengangguran. Bahkan ada juga siswa SMA yang sudah direkrut.
(TB Ardi Januar)