DEPOK – Aliran Komunitas Milah Abraham dinilai telah meresahkan warga Depok. Pemerintah Kota pun diminta cepat tanggap dalam memberantas aliran yang diduga menyimpang tersebut.
Pihak kepolisian mengaku telah memperoleh informasi terkait aliran yang mencampurkan agama Islam, Nasrani, dan Yahudi itu. Namun, polisi mengaku belum bisa berbuat apa–apa tanpa rekomendasi dan hasil keputusan dari pemerintah kota.
Kapolres Depok Kombes Pol Fery Abraham mengatakan polisi baru akan menindak para pengikut apabila sudah terjadi pelanggaran hukum. Namun, kata Fery, dia menunggu upaya dan dialog yang dilakukan di tingkat jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) seperti wali kota dan kejaksaan.
“Infonya sudah masuk ke kami, dan kami menunggu kalau di tingkat pusat kan ada Bakorpakem, kalau di tingkat kota ada yang namanya pakem, kami akan tunggu dulu, karena ini terkait dengan kepercayaan maka akan berkaitan dengan elemen masyarakat. Kita ajak juga ormas untuk berdialog,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (14/7/2011).
Apalagi, lanjutnya, jika menyangkut soal kepercayaan, hal itu tergantung kepada pribadi masing–masing menerjemahkan aliran tersebut. Fery menilai, Depok adalah tempat yang subur untuk menyebarkan dan mengembangkan berbagai macam aliran kepercayaan.
“Nanti kami juga menunggu Forum Kerukunan Umat Beragama dan langkah Majelis Ulama Indonesia (MUI), karena memang harus persuasif di Depok ini kondisi mendukung untuk penyebaran paham seperti itu,” tandasnya.
(Dadan Muhammad Ramdan)