JAKARTA - Pencalonan Sri Mulyani Indrawati oleh Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) sebagai capres pada Pilpres 2014 dinilai kontroversial. Pasalnya Sri disebut-sebut sebagai orang yang bertanggungjawab dalam skandal bailout Bank Century senilai Rp6,7 triliun tersebut.
Anggota Komisi Hukum DPR Bambang Soesatyo mengatakan, kehadiran Komisi Etik Independen di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belakangan diduga akan memaksa pimpinan KPK untuk segera melaksanakan proses hukum atas skandal Bank Century. Jika proses hukum itu dilaksanakan, Sri Mulyani hampir pasti menjadi pihak terperiksa.
"Sebelum hal itu terjadi, akan lebih baik jika SMI (Sri Mulyani Indrawati) memberi penjelasan kepada publik tentang apa sebenarnya terjadi dalam rapat KKSK dan KK?" ujar Bambang kepada okezone, Kamis (4/8/2011) malam.
Politikus Partai Golkar ini menjelaskan, dalam bailout Bank Century, mestinya negara hanya cukup menggelontorkan dana sebesar Rp632 miliar untuk menyehatkan kembali bank tersebut, dan tak perlu sampai menggelontorkan duit senilai Rp6,7 triliun.
"Hanya SMI yang bisa menjelaskan alasan nilai bailout itu bisa membengkak menjadi Rp 6,7 triliun. Hanya SMI yang tahu siapa yang memerintahkan kebijakan bailout yang perdebatannya berlangsung alot hingga dinihari itu," kata Bambang.
"Partai Golkar mengapresiasi manuver partai SRI. Hanya perlu diingat bahwa kalau SMI tidak mau mengungkap semua itu, pencalonannya pada Pilpres 2014 akan tersandera oleh skandal Bank Century," tutupnya. (put)
(Hariyanto Kurniawan)