Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pengungsi Libya Duduki Kedubes Libya di Swedia

Fajar Nugraha , Jurnalis-Jum'at, 12 Agustus 2011 |08:59 WIB
 Pengungsi Libya Duduki Kedubes Libya di Swedia
Warga Libya yang menentang Khadafi (Foto: Reuters)
A
A
A

STOCKHOLM - Pengungsi Libya yang berada di Swedia nekat menduduki Kedutaan Libya di Stockholm. Mereka melakukan protes menuntut pemimpin Libya Moammar Khadafi untuk turun jadi jabatannya.


Para pengunjung rasa ini merobek foto Khadafi sebagai tanda penentangan mereka terhadap penguasa Libya tersebut. Bahkan beberapa dari para warga Libya yang bermukim di Stockholm tersebut mengancam untuk melakukan bunuh diri dengan melompat dari jendela kedutaan.

Pihak berwenang mengerahkan negosiator ke kedutaan guna membujuk para pengungsi Libya yang melakukan protes ini. Ini merupakan insiden ketiga kali dimana pengungsi Libya yang berada di Swedia, sejak berkecamuk di Negeri Khadafi enam bulan lalu.

Polisi baru bergerak masuk ke dalam kedutaan, setelah para pengungsi ini mengancam untuk membakar gedung kedutaan. Tujuh orang dilaporkan diamankan oleh pihak kepolisian usai insiden ini. Tidak ada korban terluka dalam kejadian tersebut, karena pihak kedutaan sudah mengosongkan gedung disaat protes berlangsung.

Polisi menangkap ketujuh pengunjuk rasa atas tuduhan vandalisme, memaksa masuk ke dalam bangunan bukan miliknya dan mempersiapkan aksi pembakaran disengaja.

Seorang saksi bernama Helmi Alnadori mengatakan para demonstran ini menguasai gedung kedutaan dan membuang buku serta foto Khadafi keluar gedung. Menurutnya, situasi dalam kondisi kacau saat polisi datang mengepung gedung kedutaan itu.

"Pemerintah Swedia dan polisi bertanggung jawab penih atas keselamatan warga Libya ini," ujar juru bicara Pemerintah pihak oposisi Libya di Benghazi Shamsedin Abdul-Mowla seperti dikutip Associated Press, Jumat (12/8/2011).

Menurutnya, seharusnya kejadian ini tidak perlu terjadi jika saja Pemerintah Swedia mengakui Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) sebagai perwakilan sah dari Libya.

Sebelumnya, pihak NTC diizinkan untuk menaikan bendera kemerdekaan mereka kedutaan tersebut pada Februari lalu. Bulan April lalu, enam orang ditangkap setelah pengunjuk rasa mendobrak masuk ke gedung kedutaan untuk melakukan protes atas penunjukan Duta Besar Libya yang baru.

(Fajar Nugraha)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement