Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Usai Kabur, Ribuan Napi Libya Bergabung Aksi Protes

Andreas Gerry Tuwo , Jurnalis-Senin, 29 Juli 2013 |13:03 WIB
Usai Kabur, Ribuan Napi Libya Bergabung Aksi Protes
Foto: Orange
A
A
A

TRIPOLI – Ribuan narapidana dilaporkan kabur dari penjara Libya. Narapidana yang kabur diduga menyamar sebagai pengunjuk rasa dan mereka bergerak kantor partai poltik yang ada diseluruh penjuru Libya.

Pemerintah Libya mengatakan, jumlah tahanan yang kabur pada Sabtu 27 Juli itu diperkirakan mencapai 1.000 orang. Mereka melarikan diri dari Penjara Al-Kweifiya. Para tahanan menggunakan momen aksi protes yang melanda Libya, untuk berbaur dengan masyarakat.

Akan tetapi dugaan bahwa pengunjuk rasa adalah narapidana yang kabur dari penjara di al-Kweifiya belum dapat dikonfirmasi secara jelas. Libya sendiri diwarnai badai protes setelah adanya pembunuhan terhadap aktivis anti-kelompok Ikhwanul Muslimin yang berada di negara itu.

Peristiwa kaburnya tahanan di Penjara Al-Kweifiya, dimulai dari kericuhan dan tembakan yang dilepas oleh penjaga keamanan. Pada awalnya, para penjaga tersebut melihat tiga narapidana yang berupaya keluar dari penjara yang terletak di Bengazhi itu.

Menurut laporan resmi dari keamanan Penjara Al-Kweifiya, kelompok bersenjata datang ke penjara setelah adanya laporan ricuhnya penjara. Mereka menembaki penjara dari luar untuk membebaskan sanak saudara yang ditahan dalam penjara.

Pasukan khusus dibentuk untuk membekuk kembali para narapidana yang kabur. Hasilnya 18 narapidana berhasil ditangkap dan tiga orang narapidana yang terluka karena coba kabur juga sudah dibawah ke rumah sakit.
 
Libya terus dilanda kekhawatiran karena banyaknya narapidana yang kabur. Menurut laporan tidak resmi ada sekira 1.200 narapidana yang kabur. Menurut Perdana Menteri Ali Zidan, warga banyak memberi bantuan pihak keamanan dalam meringkus tahanan yang kabur.

“Para narapidana diserang oleh penduduk sekitar. Mereka tidak ingin ada pesakitan di sekitar daerah mereka dan pasukan khusus dapat mengendalikan situasi. Mereka sendiri tidak diizinkan untuk menggunakan senjata dikarenakan penggunaan senjata akan membuat warga membuka pintu untuk narapidana," ujar Zidan Seperti dikutip Associated Press, Senin (29/7/2013).

PM zidan sudah mengirim daftar nama narapidana ke perbatasan demi mencegah mereka kabur ke luar negeri. Kondisi keamanan di Libya saat ini masih tak menentu, mengingat pihak keamanan belum bisa sepenuhnya mengendalikan keamanan di sekitar wilayah mereka.

(Fajar Nugraha)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement