JAKARTA - Bentrokan antara warga Kampung Guji Baru, Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dengan kelompok orang yang diduga massa bayaran tadi pagi adalah akumulasi kekesalan warga setempat.
Sebelumnya sekelompok orang sudah sering meneror kaum perempuan di pemukiman pemulung. Padahal warga sebenarnya menerima dengan ikhlas apabila lahannya dieksekusi secara baik-baik.
"Mereka itu ingin menguasai dengan menggunakan preman, tentu saja kita pun melakukan perlawanan," ucap Paulus Wutun, warga setempat saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (14/10/2011).
Warga tidak menampik kalau lahan yang berada di RT 05 RW 02 bukan milik mereka. "Ini dahulunya lahan garapan. Ini rawa semuanya. Kita pun tidak tahu siapa pemiliknya," lanjutnya.
Kata Paulus, saat terjadi kerusuhan massa bayaran tersebut langsung masuk ke permukiman. "Ada sekitar 80 orang, mereka tidak membawa apa-apa (senjata tajam). Tapi mereka mencabut kayu-kayu di sini," lanjutnya.
Kedatangan massa yang ingin mengeksekusi lahan tersebut, bukan kali pertama. Sebelumnya massa yang relatif kecil intensif selama satu pekan ini melakukan survei ke lokasi tersebut.
"Terkadang ketika kaum laki-laki tidak ada, mereka selalu menakut-nakuti perempuan, sehingga ibu-ibu di sini takut," tandasnya.
(Muhammad Saifullah )