BANGKALAN – Untuk kesekian kalinya, jembatan Suramadu ditutup akibat cuaca sekitar yang dalam kondisi buruk. Akibatnya, ratusan kendaraan bermotor khususnya roda dua tertahan, baik yang dari sisi kota Surabaya maupun sebaliknya, sisi Kabupaten Bangkalan Madura.
Kepala gerbang tol Suramadu, PT Jasa Marga, Suhariyono, menyatakan, sejak dua hari terakhir ini, cuaca yang ada di sekitar jembatan Suramadu kurang begitu bersahabat. Untuk kemarin, kecepatan angin cukup kencang yakni bergerak antara 50 – 60 Km/Jam.
“Akibatnya, gerbang tol yang diperuntukkan jalur roda dua kami tutup, hingga sekitar satu jam lebih,” ujarnya, Rabu (19/10/2011).
Suhariyono menjelaskan, penutupan jalur roda dua akibat angin kencang, terjadi sekitar jam 13.30 Wib. Baru sekitar jam 14.30 Wib lebih, gerbang tol khusus roda dua kembali dibuka. Itupun dengan catatan disertai dengan himbauan melalui pengeras suara, agar pengendara tetap hati-hati.
Untuk jalur kendaraan roda empat, menurutnya praktis tidak ada kendala dan lancer-lancar saja. Sebaliknya, penutupan akibat kecepatan angin yang mencapai hingga 60 Km/Jam hanya dilakukan di jalur kendaraan roda dua saja, berlangsung selam satu jam lebih.
“Batas normal cuaca di sekitar jembatan Suramadu, maksimal 40 Km/Jam dan kalau lebih dari itu akan ditutup. Demi keselamatan dan keamanan pengguna jasa,” urainya.
Suhariyono menambahkan, hingga petang kemarin, kondisi dan kecepatan angin masih dalam pantauan karena masih bergerak diangka 40 Km/Jam. Dia mengaku tidak akan segan-segan melakukan penutupan jalur, baik roda dua dan empat, bila cuaca kurang mendukung.
“Rata-rata kecepatan angin hingga petang ini masih ada di angka 40 Km/Jam. Jadi sangat berpotensi akan ada penutupan kembali terhadap jembatan Suramadu,” tegasnya.
Sementara itu, Humas Badan Pengambangan Wilayah Suramadu (BPWS), Faisal Yasir Arifin mengungkapkan, langkah penutupan terhadap jalur roda dua akibat cuaca buruk, ditempuh agar keselamatan para pengguna kendaraaan yang melewati Suramdu terjaga.
Saat ini, kecepatan angin di atas jembatan memang sering berubah dan cenderung meningkat. Dia menunjukkan bahwa dari sensor yang terpasang di atas jembatan Suramadu, kecepatan angin yang cukup membahayakan pengguna jalan.
“Penutupan dalam rangka menjaga keselamatan para pengguna jasa jembatan Suramadu. Kami dan pihak pengelola jembatan, selalu berkoordinasi agar zero accident,” ucapnya.
(Taufik Hidayat)