Giliran DEA Tersandung Skandal Prostitusi

Fajar Nugraha , Jurnalis-Selasa, 22 Mei 2012 |16:52 WIB

Giliran DEA Tersandung Skandal Prostitusi

Agen Secret Service yang terkena skandal di Kolombia (Foto: Getty Images)

WASHINGTON - Satu bulan setelah Amerika Serikat (AS) diguncang skandal seks dari Secret Service di Cartagena, Kolombia, kini tuduhan baru muncul. Skandal tersebut kini dikabarkan menyeret anggota Dinas Anti-Narkoba AS (Drugs Enforcement Agency/DEA).

Dilaporkan, tiga dari agen DEA saat ini tengah diselidiki karena diduga berkencan di Cartagena. Seperti halnya yang terjadi oleh pihak Secret Serive, agen-agen itu melakukan tindakan tidak senonohnya Kolombia.

"Amat mengganggu melihat skandal ini melibatkan lebih dari satu orang penegak hukum," ujar Senator Susan Collins, seperti dikutip Associated Press, Selasa (22/5/2012).

"Sudah cukup dengan skandal yang dihadapi oleh Secret Service, kami menemukan kasus baru yang melibatkan setidaknya dua anggota DEA. Mereka diketahui berkencan dengan perempuan di salah apartemen seorang anggota DEA lainnya di Cartagena," tutur Collin yang mengepalai komisi Keamanan Dalam Negeri dan Hubungan Pemerintah Senat AS.

Sementara pihak DEA langsung memproses laporan yang dihadapkan kepada mereka. "DEA saat ini sudah menerima informasi yang terkait dengan skandal Secret Service di Cartagena. Pihak kami langsung memprosesnya dengan menginterogasi anggota DEA oleh Inspektur Jenderal Departemen Kehakiman," ucap juru bicara DEA.

"Kami menganggap tuduhan ini amat serius dan akan menjatuhkan sanksi sesuai atas setiap pelanggaran yang terjadi," lanjut pihak DEA.

Bila tuduhan ini terbukti, tentunya akan kembali mencoreng muka pihak berwenang AS. Sebelumnya 12 anggota Secret Service diketahui berkencan dengan 21 perempuan di Kolombia, di saat kunjungan Obama ke negara itu.

DEA memang memiliki agen yang bertugas di Kolombia. Mereka bertugas untuk mengawasi peredaran narkoba yang diduga akan masuk ke AS. Tetapi tidak dijelaskan apakah anggota DEA yang diketahui melakukan pelanggaran ini ditugaskan bersamaan Secret Service saat kedatangan Obama di Kolombia.

(Fajar Nugraha)